Kehadiran The New GLIK, tutur Kadisnakertrans Jabar, bertujuan untuk mengoperasikan dan menata kembali layanan GLIK sebagai sarana pelayanan, baik daring maupun luring.
"The New GLIK dibuat dengan konsep baru yang lebih ramah terhadap stakeholders ketenagakerjaan, mulai dari tenaga kerja, perusahaan, sampai serikat pekerja," tutur Kadisnakertrans Jabar.
Terlebih, di era industri 4.0, pelayanan front office dinilainya menjadi wajah bagi instansi di mata masyarakat. "GLIK pun semakin andal dengan dukungan back office layanan online, yaitu SIKHI untuk hubungan industrial, SI-JU untuk pekerja migran, dan SIAP KAKA untuk pengaduan dan advokasi yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja," ucapnya.
Tidak hanya itu, The New GLIK juga memberikan pelayanan publik yang transparan, akuntabel, gesit, unggul dan harmonis (tangguh) untuk meningkatkan kompetensi.
Selain itu, The New GLIK membuka kesempatan bagi pencari kerja, menjaga hubungan industrial yang kondusif dan harmonis serta meningkatkan kinerja pengawasan ketenagakerjaan. The New GLIB juga menyediakan informasi pasar kerja, dan strategi peningkatan SDM (pelatihan vokasi, mandiri dan pemagangan vokasi).
Editor : Agus Warsudi
angka pengangguran mengatasi pengangguran pengangguran pengangguran di Indonesia pengangguran terbuka tingkat pengangguran terbuka tingkat pengangguran ketenagakerjaan
Artikel Terkait