INDRAMAYU, iNews.id - Di Indramayu terdapat beberapa jalur kereta api yang dulu pernah digunakan sebagai angkutan penumpang dan barang. Namun saat ini, jalur kereta api tersebut tidak difungsikan lagi.
Bahkan, di beberapa tempat jalur kereta api tersebut sudah tidak berbekas. Dari beberapa jalur kereta yang sudah tidak aktif, dua di antaranya adalah, Jatibarang-Indramayu dan Jatibarang-Karangampel.
Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 3 Cirebon Ayep Hanapi mengatakan, Jatibarang-Indramayu merupakan salah satu jalur kereta api nonaktif di Provinsi Jawa Barat yang berada di wilayah Daop 3 Cirebon dengan panjang lintas 18,1 kilometer (km).
Jalur ini dibangun dan diresmikan pada 15 September 1912 oleh perusahaan Staatsspoorwegen (SS) untuk melayani angkutan barang hasil bumi. Seiring berjalan waktu, jalur tersebut dijadikan sebagai sarana transportasi manusia atau penumpang.
Namun, ujar Ayep, karena banyak penumpang yang tidak membeli tiket saat menumpangi kereta api, Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) atau PT KAI saat ini, mengalami kerugian. Sehingga, jalur tersebut akhirnya ditutup atau dinonaktifkan pada 21 Juli 1973.
"Jadi penumpangnya banyak, tapi pendapatannya sedikit. Maka perusahaan kereta api mengalami kerugian. Karena itu jalur Jatibarang-Indramayu ditutup," kata Ayep saat kegiatan napak tilas jalur kereta api nonaktif Jatibarang-Indramayu, Rabu (15/11/2023).
Ayep Hanapi menyatakan, jalur kereta api Jatibarang-Karangampel yang juga telah tidak aktif di wilayah Daop 3 Cirebon. Jalur ini dibangun setelah Staatsspoorwegen sukses membangun percabangan Jatibarang-Indramayu pada 1925 dengan dasar hukum Wet 28 Februari 1920 Staatblad No 150 dari pemerintah Hindia-Belanda.
Jalur yang memiliki panjang rel 18,34 Km ini dibuka pada 1 Mei 1926. Namun, selang beberapa tahun pengoperasian, jalur ini ditutup oleh Staatsspoorwegen per 1 Oktober 1932, sebagai akibat dari krisis da depresi ekonomi besar yang dialami pemerintah Hindia Belanda.
"Jalur ini dibuka hanya sebentar. Tahun 1926 beroperasi, lalu 1932 ditutup kembali karena saat itu Pemerintah Belanda mengalami depresi ekonomi," ujar Ayep.
Di sisi lain, Manajer Humas PT KAI Daop 3 Cirebon menuturkan, PT KAI Daop 3 Cirebon mengadakan kegiatan napak tilas jalur kereta api nonaktif di Indramayu tersebut, berawal dari keinginan untuk melestarikan, mengamankan, dan mengoptimalkan pemanfaatan aset di jalur Jatibarang-Indramayu dan Jatibarang-Karangampel.
“Kegiatan napak tilas ini untuk menggali kembali riwayat sejarah jalur dan mendokumentasikan peninggalan bersejarah yang masih tersisa serta untuk kepentingan pengamanan aset,” tutur dia.
Diketahui, dalam kegiatan napak tilas, PT KAI Daop 3 Cirebon mengajak Pemkab Indramayu, komunitas pecinta kereta api wilayah Cirebon, RPS Korwil Cirebon, RF Tegal, Edan Sepur Cirebon, dan KRD 3, Komunitas Cirebon History, serta jurnalis Indramayu dan Cirebon.
Dalam kegiatan itu, para peserta napak tilas diajak untuk mengunjungi aset PT KAI peninggalan bersejarah yang masih bisa dijumpai, seperti bekas Stasiun Lobener dan Stasiun Indramayu, serta melihat bekas halte Karangampel.
Editor : Agus Warsudi
kereta api kereta api indonesia kereta api lokal jalur ka indramayu Kabupaten Indramayu pemkab indramayu humas pt kai daop 3 cirebon daop 3 cirebon PT KAI Daop 3 Cirebon
Artikel Terkait