Para sopir angkot, kata dia, terpaksa langsung melakukan penyesuaian tarif tanpa menunggu instruksi Organda atau pemerintah. "Kan kami ini jalan terus, angkot juga harus diisi bahan bakar. Kan enggak mungkin harga BBM sudah naik, kami enggak lakukan penyesuaian," ujar Kinoy.
Dia mengaku, kenaikan tersebut dipastikan akan semakin membebani masyarakat. Mereka dipastikan akan semakin enggan naik angkot. Apalagi mayoritas masyarakat sudah punya sepeda motor sendiri.
"Sebelum BBM naik penumpangnya sudah sepi. Apalagi setelah naik, bisa jadi tambah sepi. Kan sekarang ini yang naik angkot itu hanya masyarakat kecil aja," tutur dia.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait