Seorang anak mendapatkan suntikan vaksin pada vaksinasi yang digelar di DKI Jakarta. (Foto: Sindonews)

BANDUNG, iNews.id - Peraturan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Jawa Barat meminta pemerintah menggunakan kearifan lokal sebagai solusi tidak divaksinnya siswa dengan usia di bawah 12 tahun. Penggunaan kearifan lokal diharapkan dapat memperlancar proses pembelajaran tatap muka (PTM).

Ketua Pergunu Jawa Barat Saepulloh mengatakan, pihaknya mendukung penuh anjuran Mendikbudristek Nadiem Makarim atas dilaksanakannya PTM. Namun, dalam pelaksananya diperlukan langkah kehati-hatian dalam melaksanakan PTM. Apalagi, belum semua guru dan siswa mendapatkan vaksinasi. Begitu pun siswa di bawah 12 tahun yang tidak mendapatkan vaksin.

"Solusinya, bagaimana kita mencegah, melokalisir yang positif, dan menyembuhkannya. Jangan sampai ada siswa positif setelah melakukan PTM  menghentikan pelaksanaan PTM. Makanya diperlukan penggunaan kearifan lokal, seperti jamu," ujar dia.

Menurut dia, PTM tetap harus dijalankan, supaya learning loss bisa diminimalisasi. Namun dengan syarat pemerintah bisa menjamin keselamatan dan kesehatan guru dan siswa. Walaupun, yang divaksin tidak ada jaminan tidak terinfeksi Covid-19. Apalagi siswa atau guru yang belum divaksin.


Editor : Asep Supiandi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network