BANDUNG BARAT, iNews.id - Seni Ibing Pencak Silat, warisan leluhur, bangkit kembali menunjukkan eksistensinya setelah lama fakum akibat pandemi Covid-19. Pengurus DPC Persatuan Pencak Silat Indonesia (PPSI) Sindangkerta menggelar Pasanggiri Seni Ibing Pencak Silat 2021 di Desa Mekarwangi, Kecamatan Sindakerta, Kabupaten Bandung BArat (KBB), Minggu (12/12/2021).
Sebanyak 16 paguron (perguruan) atau padepokan pencak silat di Kecamatan Sindangkerta, KBB mengutus perwakilan mereka untuk berlomba, menampilkan kepiawaian menguasai dan memainkan jurus-jurus silat diiringi irama kendang dan tarompet.
Jumlah pendekar yang mengikuti Pasanggiri Seni Ibing Pencak 2021 ini sebanayk 150 orang. Mereka terbagi dalam beberapa kelas usia, yaitu anak, remaja, dan dewasa. Para peserta berlomba dalam beberapa kategori, mulai dari ijen, rampak, dan lain sebagainya.
Dewan juri yang merupakan para guru pencak silat di Kabupaten Bandung Barat (KBB) menilai satu persatu penampilan para peserta, baik dari gerakan, ketangkasan, dan kesesuaian antara gerak dengan irama.
Panitia acara Pasanggiri Seni Ibing Pencak 2021 menerapkan protokol kesehatan. Seperti, para peserta wajib dinyatakan sehat, mereka harus mengenakan masker, dan membawa handsanitizer. Penonton diwajibkan menjaga jarak, tidak boleh berdesakan.
Ketua Pelaksana Pasanggiri Seni Ibing Pencak Silat Sindangkerta Dida Achmad mengatakan, sekitar dua tahun selama masa pandemi. Semua kegiatan seni dan budaya, termasuk seni ibing pencak, sempat vakum. Meskipun ada dilakukan secara individual dan tatap muka terbatas.
"Di Kecamatan Sindangkerta terdapat 23 paguron pencak silat. Tetapi yang mendaftarkan peserta hanya 16. Kami senang bisa menggelar acara ini karena selama dua tahun seni ibing pencak silat vakum," kata Dida Achmad.
Semetara itu, Dewan Juri Pasanggiri Seni Ibing Pencak 2021 Ahdi Yusuf mengatakan, terdapat beberapa kriteria yang menjadi penilaian bagi para peserta. Antara lain, intisari pola pencak, seperti enteup sereuh atau tersusun rapih dalam menjatuhkan lawan.
Untuk menilai para peserta, kata Ahdi Yusuf, penitia melibatkan sekitar 10 penilai atau juri dari berbagai wilayah dengan menggunakan sistem komputer dan manual. Juri berasal dari beberapa kecamatan, seperti Cihampelas, Lembang, dan Ngamprah.
"Penilaian kami kembali ke buhun atau keaslian ibing pencak silat. Yang paling utama, intisari pola pencak. Di antara kriteria penilaian, itu yang nilainya paling besar," kata Ahdi Yusuf.
Ahdi Yusuf menilai, antusiasme para peserta dan orang tua mereka sangat tinggi dan luar biasa. Mereka bersemangat mengikuti Pasanggiri Seni Ibing Pencak Silat 2021 di Desa Mekarwangi, Sindangkerta.
Sebagian besar peserta, ujar Ahdi Yusuf, memang masih pemula. Mungkin karena lama vakum. Sedangkan pendekar yang lama sudah dewasa. "Nah sekarang kami mulai dari nol lagi. Mudah-mudahan seni Ibing Pencak Silat di Sindangkerta terus berkembang dan lestari," ujar Ahdi.
Peserta yang berhasil meraih juara pada Pasanggiri Seni Ibing Pencak Silat 2021 Tingkat DPC PPSI Sindangkerta tersebut, selanjutnya akan mengikuti pasanggiri ke tingkat kabupaten dan provinsi, hingga kejuaraan tingkat nasional.
Editor : Agus Warsudi
atlet pencak silat pencak silat Padepokan pencak silat pesilat bandung barat kabupaten bandung barat
Artikel Terkait