BANDUNG BARAT, iNews.id - Jeratan pinjaman online (pinjol) telah membuat banyak korbannya mengaku merasa tertekan dan dipermalukan. Pasalnya, ketika tidak mampu membayar cicilan atau ada keterlambatan pembayaran, maka teror lewat telepon ataupun WA terus diterima setiap harinya.
Salah seorang korban pinjol warga Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Eko Setiono (38) mengaku kapok dan tidak mau kedua kalinya terjerembab dalam pinjaman online. Meski menawarkan kemudahan dan pencairan yang cepat, namun ada jerat ancaman di belakang itu yang menjadi konsekuensi ketika tidak sanggup membayar.
"Kapok, gak mau sekali lagi nyari pinjaman online. Mending cari alternatif lain dari pada ke situ, bener-bener kapok saya," ucapnya, Senin (18/10/2021).
Dia menceritakan, awal mula terjerumus dalam pinjol karena saat itu membutuhkan uang cepat untuk keperluan keluarganya. Saat itu pilihannya adalah pinjaman cepat tanpa syarat-syarat yang ribet, karena didesak dapat pinjaman uang secara instan.
Akhirnya dirinya memasukan aplikasi pinjaman secara online dengan menyetorkan data pribadi termasuk KTP. Seiring berjalannya waktu dirinya sempat terkendala untuk membayar cicilan tepat waktu. Namun yang tidak terduga adalah cara penagihan perusahaan pinjol tersebut yang membuat dirinya malu.
"Perusahaan pinjol itu gak ada toleransi untuk keterlambatan pembayaran, semua kontak di HP saya termasuk keluarga dan teman, dikirimi pesan bahwa saya belum bayar utang. Yang saya heran dari mana mereka punya nomer HP keluarga dan teman-teman saya, itu yang membuat saya malu," tuturnya ayah satu anak ini.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait