Tim SAR gabungan mengevakuasijasad Dedi Rohendi, korban longsor di Jayagiri, Lembang, KBB. (Foto: iNews.id/Adi Haryanto)

BANDUNG BARAT, iNews.id - Selama 2020, empat warga Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, meninggal dunia akibat bencana alam. Selain itu, bencana alam yang didominasi tanah longsor itu juga mengancam 2.504 jiwa.

Bencana alam tanah longsor menjadi yang paling banyak terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) selama 2020.

Karena itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), KBB, meminta masyarakat tetetap waspada terhadap ancaman longsor yang bakal terjadi di 2021.

Berdasarkan data yang didapat dari BPBD KBB selama periode Januari-Desember, telah terjadi longsor sebanyak 143 kejadian. Jumlah jiwa terdampak 774 dengan korban meninggal satu orang. 

Sedangkan secara keseluruhan di KBB terjadi 345 kejadian bencana dengan total jiwa terdampak sebanyak 2.504 jiwa.

"Bencana longsor tahun lalu mendominasi. Tahun ini pun kemungkinan sama, apalagi ada 11 kecamatan di KBB yang rawan longsor dan banjir bandang," kata Kepala Pelaksana BPBD KBB Duddy Prabowo, Rabu (6/1/2021).

Menurutnya, kecamatan rawan bencana di KBB di antaranya Kecamatan Rongga, Gununghalu, Cipongkor, Sindangkerta, Cililin. Lalu Kecamatan Cipatat, Saguling, Cisarua, Parongpong, Lembang, dan Ngamprah yang semuanya rawan longsor dan banjir bandang ketika musim penghujan datang. 

Salah satu faktor yang meningkatkan risiko tanah longsor di 11 kecamatan tersebut, karena tingkat kemiringan lahannya rata-rata mencapai 25 hingga 30 derajat. 

Kondisi tanah yang labil dan tidak memiliki akar rambatan sehingga sangat rapuh ketika digerus air. Hal tersebut diperparah dengan maraknya pembangunan permukiman sehingga daerah tangkapan air jadi berkurang. 

"Seperti kejadian longsor di Desa Jayagiri, Lembang, yang mengakibatkan seorang warga meninggal akhir tahun kemarin, dikarenakan daerahnya tebing dan banyak rumah warga dibangun," ucapnya. 

Sebagai antisipasi dini potensi bencana di wilayah, pihaknya telah bekerjasama dengan BMKG untuk memasang alat deteksi pergerakan tanah di beberapa lokasi di antaranya Cililin, Cikalongwetan, Cisarua, Ngamprah, dan Saguling. 

Termasuk menyiapkan 50 personel lapangan yang akan bergerak jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam. "Petugas piket selalu kami siapkan, apalagi saat ini hujan masih turun dengan intensitas tinggi," tutur Duddy.

Rekapitulasi Jumlah Kejadian Bencana dan Korban Jiwa di KBB Periode Januari-Desember 2020: 

Jenis Bencana: 

Longsor : 143 Kejadian
* Kebakaran : 69 Kejadian
* Angin Puting Beliung : 93 Kejadian
* Banjir Bandang : 16 Kejadian
* Pergerakan Tanah : 23 Kejadian
* Gempa Bumi : 1 Kejadian

Total : 345 Kejadian

* Jumlah Total Rumah Rusak 530 (Rusak Berat 202, Rusak Sedang 102, Rusak Ringan 226)
* Jumlah Total Korban Orang 16 (4 meninggal dunia)
* Kerusakan Fasos Fasum 6
* Jumlah Jiwa Terdampak 2.504


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network