Sejumlah siswa saat sedang mengikuti simulasi ANBK di SD Cipeundeuy 2, KBB, yang karena keterbatasan komputer ada tiga sekolah tetangga yang harus menumpang ikut simulasi, Selasa (18/10/2022). (Foto/MPI/Adi Haryanto)

"Ini juga dari 15 laptop yang dipakai, enam di antaranya pinjam ke SMP Cipeundeuy. Padahal mestinya ada 30 laptop bagi siswa untuk ANBK yang mengacu pada Peraturan Kepala BSKAP Kemendikbudristek Nomor 013/H/PG.00/2022, tentang Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan Asesmen Nasional 2022," ujar Muhamad Nurdin. 

Dia melihat penyelenggaraan ANBK di tahun kedua ini masih belum maksimal dari sisi infrastruktur sarana prasarana dan kesiapan dari siswanya. Sehingga ketika program ini akan kembali di gelar tahun depan maka persiapannya harus benar-benar matang. Apalagi sebagai Proktor dirinya juga harus sampai larut malam menyiapkan semua perangkat yang dibutuhkan.

Kemudian, lanjut pengajar di SD Margalaksana Cipeundeuy ini, antara pendamping sebagai pengawas harus satu paham dengan penyelenggara dan Proktor sehingga bisa saling menunjang. Penyetaraan kemampuan guru juga harus dilakukan, dengan memfasilitasi mereka dengan tablet dan pulsa, namun tahun ini justru bantuan itu malah jadi tidak ada.

"ANBK ini kan jadi penilaian mutu bagi sekolah dari guru dan siswa yang nantinya bisa jadi salah satu penilaian untuk badan akreditasi sekolah masing-masing oleh pusat," tuturnya. 


Editor : Agus Warsudi

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network