"Ini juga dari 15 laptop yang dipakai, enam di antaranya pinjam ke SMP Cipeundeuy. Padahal mestinya ada 30 laptop bagi siswa untuk ANBK yang mengacu pada Peraturan Kepala BSKAP Kemendikbudristek Nomor 013/H/PG.00/2022, tentang Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan Asesmen Nasional 2022," ujar Muhamad Nurdin.
Dia melihat penyelenggaraan ANBK di tahun kedua ini masih belum maksimal dari sisi infrastruktur sarana prasarana dan kesiapan dari siswanya. Sehingga ketika program ini akan kembali di gelar tahun depan maka persiapannya harus benar-benar matang. Apalagi sebagai Proktor dirinya juga harus sampai larut malam menyiapkan semua perangkat yang dibutuhkan.
Kemudian, lanjut pengajar di SD Margalaksana Cipeundeuy ini, antara pendamping sebagai pengawas harus satu paham dengan penyelenggara dan Proktor sehingga bisa saling menunjang. Penyetaraan kemampuan guru juga harus dilakukan, dengan memfasilitasi mereka dengan tablet dan pulsa, namun tahun ini justru bantuan itu malah jadi tidak ada.
"ANBK ini kan jadi penilaian mutu bagi sekolah dari guru dan siswa yang nantinya bisa jadi salah satu penilaian untuk badan akreditasi sekolah masing-masing oleh pusat," tuturnya.
Editor : Agus Warsudi
dinas pendidikan Fasilitas pendidikan dukung pendidikan komputer laptop laptop pelajar laptop sekolah Anbk bandung barat kabupaten bandung barat
Artikel Terkait