SUKABUMI, iNews.id - Paryanto (53), warga Sukabumi, korban pembunuhan Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah sempat diingatkan anaknya agar berhenti mengikuti penggandaan uang. Namun korban tidak menuruti perkataan anaknya.
Akhirnya, korban Paryanto ditemukan tewas dibunuh oleh tersangka Slamet. Sebelum tewas, korban Paryanto sempat mengirim pesan suara dan membagikan lokasi di aplikasi perpesanan WhatsApp.
Anak korban, GE (15) mengatakan, pertama kali mengantar ayah ke Banjarnegara untuk menemui Slamet (46) yang diketahui sebagai dukun pengganda uang tersebut pada Juli 2022. Namun tanggal tepatnya ia sudah lupa.
"Saya mengantar ayah ke Banjarnegara 7 kali. Yang terakhir tidak ikut. Awalnya saya tidak tahu (Slamet dukun pengganda uang). Saya pikir teman bisnis ayah. Tapi setelah pertemuan kedua, baru tahu penggandaan uang, uka-uka gitu disebutnya," kata GE ditemui di rumah neneknya di Cibaraja Sukabumi, Selasa (4/4/2023).
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait