Meski terlihat menakutkan, nyatanya magot memiliki peran penting sebagai alternatif pakan yang kaya nutrisi untuk ternak. Magot tidak hanya membantu mengelola limbah organik, tetapi juga menghasilkan produk sampingan berupa pupa yang dapat dimanfaatkan dalam industri pakan ternak.
Dengan kolam dangkal berukuran sekitar 5 meter persegi, magot bisa dipanen dua kali sebulan. Dalam sekali panen, dapat mencapai 40 hingga 50 kilogram magot. Hasil panen ini sudah ditunggu pembeli yang akan menjadikannya pakan ternak, bahkan sering juga para pemancing yang mencari magot untuk umpan.
“Sementara ini kebanyakan hasilnya dipakai untuk pakan ternak ikan lele yang ada di kolam depan,” ujar Dansektor 6 Kolonel Infantri Yanto.
Jika saja setiap rumah tangga memiliki peternakan magot, atau setidaknya dalam satu RT yang dikelola bersama warga, maka masalah sampah sudah dapat diatasi dari tingkat rumah tangga.
Sektor 6 Satgas Citarum Harum ini memang memiliki lahan cukup luas. Sebagian digunakan untuk kebun cabai, tomat dan sayuran lainnya. Selain itu, juga dijadikan kandang ayam, bebek hingga kambing yang bahan makanannya berasal dari olahan sampah.
Editor : Rizqa Leony Putri
Artikel Terkait