Sementara itu, Jery mengatakan, mengalami kebutaan sejak umur enam bulan. Dia tinggal bersama ibu, adik, dan istrinya di sebuah rumah kontrakan. Sedangkan sang ayah telah lama meninggal dunia. Otomatis Jery menjadi tulang punggung keluarga.
Sebelum berjualan camilan, Jery pernah mengajar di SLB Taruna Bakti. Namun, sejak pandemi aktivitasnya belajar mengajar terganggu. Karena itu, Jery berjualan camilan untuk makan sehari-hari.
Dalam sehari, Jery bisa menjual camilan 10 sampai 15 toples mi biting atau keripik singkong. Dari satu toples, Jery bisa mendapatkan keuntungan Rp2.000 sampai Rp3.000 karena barang dagangan milik orang lain. "Satu hari saya bisa mendapatkan Rp50.000," kata Jery.
Editor : Agus Warsudi
tunanetra dampak pandemi covid-19 aktivitas saat pandemi Masa pandemi pandemi Covid-19 Kabupaten Kuningan kuningan camilan
Artikel Terkait