BANDUNG, iNews.id - Partai Persatuan Indonesia (Perindo) tidak mau terlena dengan hasil survei terbaru Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC). Dalam survei tersebut menempatkan Partai Perindo di atas parpol "senior" seperti PPP, Nasdem, PAN dan Hanura di Jabar.
Ketua DPP Partai Perindo Bidang Politik dan Kebijakan Publik, Heri Budianto menyatakan, hasil survei terbaru SMRC tersebut sebagai cerminan positif bahwa Perindo diterima di Jabar yang dikenal sebagai basis suara terbesar nasional. Menurutnya, capaian tersebut tak lepas dari kerja-kerja politik yang telah dilakukan Perindo selama ini.
"Ini adalah cerminan positif bahwa Partai Perindo diterima masyarakat Jabar saat ini. Diterimanya Partai Perindo di basis terbesar suara nasional ini tentu tidak terlepas dari kerja-kerja politik yang dilakukan Partai Perindo," tutur Heri melalui sambungan telepon selulernya, Rabu (16/2/2022).
Menurut Heri, selama ini, kader-kader Perindo sangat masif memberikan pelayanan dan turun langsung ke tengah-tengah masyarakat untuk membantu berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat.
"Jadi, ini adalah buah simpati yang diberikan masyarakat Jabar kepada Partai Perindo," ujarnya.
Heri mengakui, tidak mudah menempatkan Partai Perindo di Jabar, di tengah basis politiknya PDIP dan PKS, termasuk Gerindra yang selama ini dikenal sebagai "parpol penguasa" Jabar.
"Hal ini sekaligus mencerminkan bahwa anomali politik di Jabar itu terjadi. Artinya, struktur geografis di Jabar ini memang membuat masyarakatnya sangat dinamis terkait pilihan politik, ini yang kemudian disadari Partai Perindo untuk bergerak," tuturnya.
Heri menyatakan, melihat potret terbaru yang dirilis SMRC tersebut, pihaknya tidak ingin terlena. Perindo, kata Heri, akan terus melakukan kerja-kerja politik di lapangan melalui berbagai macam kegiatan sosial, termasuk merekrut tokoh-tokoh masyarakat Jabar untuk bergabung dengan Perindo dalam upaya memperkuat basis-basis dukungan Perindo.
"Perindo tidak mau terlena dengan hasil ini, kemudian tidak melakukan apa-apa. Ini yang perlu kita hindari. Ini menjadi modal buat kita, ini starting poin yang baik buat kita untuk memperbaiki diri dan melangkah lebih terukur di masa yang akan datang," kata dia.
Heri juga menyatakan bahwa hasil survei terbaru SMRC tersebut juga menjadi modal besar untuk menghadapi Pemilu 2024 dan Perindo tetap eksis di Jabar.
"Hasil survei ini menjadi modal yang kuat bagi kami untuk terus eksis di Jabar dan kami tahu bahwa Jabar ini jantung politik nasional karena Jabar adalah pemilik suara, pemilik DPT terbesar," ucapnya.
Lebih lanjut, Sekretaris Dewan Nasional Konvensi Rakyat Partai Perindo itu juga mengatakan bahwa Perindo sadar betul tidak bisa hanya turun ke lapangan tanpa menggaet tokoh-tokoh masyarakat Jabar, termasuk menawarkan program Konvensi Rakyat yang kini diusung Perindo.
"Konvensi Rakyat adalah satu program yang ditawarkan ke masyarakat. Lewat Konvensi Rakyat, Partai Perindo mengusung gagasan dalam berpolitik, memberikan peluang kepada masyarakat," katanya.
Disinggung soal target, Heri menyatakan, sesuai arahan yang disampaikan Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo, Perindo harus mendapatkan kursi legislatif sebanyak-banyaknya di semua tingkatan, termasuk di Jabar.
"Di Provinsi Jabar, di seluruh kabupaten kota di Jabar, dan kami mengupayakan mendapatkan 1 fraksi di masing masing wilayah dan tentu kami kira ini adalah target ideal dan terukur," katanya.
"Itu bisa dilihat dari potret teman-teman SMRC dan kita masih punya waktu satu tahun setengah sampai dua tahun untuk mewujudkan cita cita Partai Perindo," sambung Heri menegaskan.
Heri kembali menekankan, modal politik yang dikantongi Perindo saat ini akan terus dibarengi dengan langkah-langkah politik yang lebih masif, khususnya di tengah geografis politik Jabar yang sangat dinamis.
"Kami akan terus melakukan gerakan- gerakan politk, sehingga angka atau potret di (Pemilu) 2024 bisa lebih dari itu," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, elektabilitas Partai Perindo di Jabar terus melesat hingga menembus 2,5 persen. Partai Perindo bahkan menyalip partai politik ”senior” seperti PPP, Nasdem, PAN dan Hanura.
Hal ini terungkap dari survei terbaru yang dirilis SMRC pada Selasa (15/2/2022). Berdasarkan survei tersebut, PDIP berada di urutan teratas, disusul Gerindra di posisi kedua dan PKS berada di urutan ketiga.
"Jika pemilu diadakan waktu sekarang atau di waktu ketika survei kami lakukan, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mendapat dukungan 16 persen suara, relatif seimbang dengan Gerindra yang mendapat dukungan 14,8 persen. Posisi selanjutnya ditempati PKS 9,2 persen," kata Manager Program SMRC Saidiman Ahmad dalam paparannya secara daring.
Di bawah PDIP, Gerindra dan PKS, Saidiman menyampaikan terdapat Golkar yang berada di urutan keempat dengan perolehan angka 8,1 persen. Demokrat dengan angka 5,9 persen berada di posisi kelima, kemudian PKB membuntuti dengan angka 5,1 persen berada di urutan keenam.
Sementara itu, Partai Perindo yang identik dengan peduli dan turun tangan ini berada di peringkat ketujuh dan mampu memperoleh elektabilitas 2,5 persen. Di bawah Partai Perindo, ada PPP 2,1 persen pada urutan kedelapan. Adapun Nasdem dengan elektabilitas 2 persen berada di urutan kesembilan, PSI 0,5 persen di urutan kesepuluh dan PAN dengan 0,4 persen di urutan kesebelas. Ada juga Hanura 0,3 persen, Garuda 0,2 persen, Partai Ummat 0,1 persen dan Berkarya 0,1 persen.
Kendati begitu, Saidiman mengatakan bagi partai yang elektabilitasnya di bawah 3 persen, masih ada kesempatan untuk peningkatan. Pasalnya, masih ada 32,7 persen responden yang tak menyebutkan partai mana yang dipilihnya.
"Masih ada 32,7 persen yang belum tahu atau tidak menjawab," ujarnya.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait