INDRAMAYU, iNews.id - Eksekusi bocah tujuh tahun oleh pembunuh bayaran di Kabupaten Indramayu dilakukan secara keji. Diketahui korban berkali-kali diceburkan ke dalam Sungai Prawira, Desa Rawadalam, Kecamatan Balongan, Indramayu, hingga tewas.
Fakta itu terungkap setelah polisi melakukan penyelidikan dan pemeriksaan terhadap tersangka SP (24) yang bertindak sebagai algojo dan SA (21) ibu tiri korban. Keduanya merupakan warga Desa Benda, Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu.
Mirisnya lagi, tindakan SP menghabisi bocah yang masih duduk di bangku kelas II SD ini pun dengan imbalan Rp70.000 dan minuman keras. Sementara ibu tiri korban pun dalam memerintah SP membunuh anak tak berdosa itu hanya gegara kesal sering diminta uang jajan.
"Peristiwa pembunuhan ini berawal dari ketidaksukaan sang ibu tiri yakni SA karena sang anak rewel dan kerap minta uang jajan. Dari situlah SA timbul niat untuk menghabisi nyawa anak tirinya itu dengan membayar satu orang pelaku dan sebotol minuman keras. Antara SA dan SP merupakan teman nongkrong," kata Kapolres Indramayu AKBP Mokhamad Lukman Syarif.
Sementara itu, ayah korban, Madi, mengaku selama menjalin hubungan rumah tangga dengan istrinya tidak ada masalah. Namun istri sering mangadu bahwa anak tersebut nakal dan sering minta jajan. Tapi dia tak menyangka istrinya bisa setega itu untuk menghabisi nyawa anaknya dengan membayar pembunuh bayaran.
"Awalnya sih tidak curiga jika istri saya terlibat dalam pembunuhan ini. Terakhir bertemu anak pada 14 Agustus, saat itu saya video call. Selang beberapa hari kemudian ada berita di medsos seorang anak tewas di sungai. Ketika dilihat ternyata itu anak saya," ujar Madi, Jumat (24/9/2021).
Dia pun menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisan dan berharap pelaku dari pembunuhan ini dihukum seadil-adilnya.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait