BANDUNG, iNews.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membawa kabar gembira bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar tetap tumbuh dan berkembang di tengah pandemi Covid-19. Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu menawarkan pasar yang dapat dimanfaatkan para pelaku UMKM dengan nilai fantastis Rp400 triliun.
Hal itu diungkapkan Kang Emil seusai acara makan malam bersama Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dan para pelaku UMKM Jabar di Nara Park, Jalan Rancabentang, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Jumat (2/4/2021).
Menurut Kang Emil, pasar dengan nilai fantastis tersebut berasal dari belanja kementerian dan lembaga-lembaga pemerintah pusat. Dia pun mendorong para pelaku UMKM di Jabar untuk memanfaatkan potensi tersebut.
"Ada market (pasar senilai) Rp400 triliun. Mangga (silakan) UMKM Jabar manfaatkan potensi tahunan Rp400 triliun belanja kementerian dan lembaga," kata Kang Emil.
Kang Emil pun berjanji akan terus mempromosikan kabar itu, agar semakin banyak pelaku UMKM di Jabar yang memanfaatkan peluang tersebut. Sehingga, UMKM Jabar dapat segera bangkit setelah terpuruk akibat pandemi Covid-19.
"Itu mungkin oleh-oleh, informasi itu yang akan saya promosikan. Kadang- kadang UMKM bingung mau jual ke mana karena tidak tahu datanya. Silakan, UMKM merespons peluang yang luar biasa ini," ujarnya.
Selain menawarkan peluang tersebut, Kang Emil pun menyatakan, Pemprov Jabar berkomitmen untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang kerap dihadapi para pelaku UMKM.
"Pemprov Jabar komit menyelesaikan permasalahan UMKM ini karena sangat multidimensi, dari pemasaran, skala, dan lain-lain," tutur Kang Emil.
Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki menyebut bahwa hadirnya market Rp400 triliun itu merupakan hikmah pandemi Covid-19, khususnya bagi para pelaku UMKM.
"Ya, itu kan hikmah dari pandemi. Ketika sekarang daya beli masyarakat turun, akhirnya penyerapan produk UMKM harus (dilakukan) pemerintah. Alhamdulillah (kebijakan) itu sudah masuk dalam Undang-Undang (UU) Cipta Kerja," ungkap Teten.
"Jadi, setiap tahun itu ada market yang cukup besar senilai Rp400 triliun lebih yang bisa dimanfaatkan oleh produk UMKM," lanjut Teten menegaskan.
Dengan hadirnya kebijakan tersebut, lanjut Teten, pihaknya ingin bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mendampingi UMKM yang mampu menjadi vendor pengadaan barang dan jasa pemerintah.
"Kang Emil tadi sudah sampaikan, mereka (pelaku UMKM) butuh data apa saja yang dibutuhkan, mulai seragam, furniture, terus peralatan pertanian, kesehatan, dan sebagainya. Kita fokus karena ini marketnya sudah jelas," tutur Teten.
Tidak hanya dari kementerian dan lembaga-lembaga pemerintah, tambah Teten, market cukup besar bagi para pelaku UMKM juga datang dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Bahkan, kata Teten, Menteri BUMN, Erick Thohir pun sudah berkomitmen bahwa 47 BUMB bakal berbelanja di UMKM.
"Market kedua belanja BUMN. Ini juga ada komitmen Pa Erick (Menteri BUMN, Erick Tohir, 47 BUMN sudah gabung yang mana (belanja) Rp15 miliar ke bawah untuk UMKM dulu, itu besar," ujarnya.
Teten menegaskan, pihaknya melakukan pendekatan market demand bagi para pelaku UMKM terkait penerapan kebijakan pemerintah itu. Terlebih, kata Teten, mengacu pada UU Cipta Kerja, setiap pelaku UMKM pun dapat mengagunkan surat perintah kerja (SPK) kepada pihak bank untuk mendapatkan pembiayaan modal kerja.
"Di UU Cipta Kerja, untuk pembiayaan modal kerja ada SPK. SPK bisa diagunkan ke bank untuk modal kerja, untuk mendukung 40 persen penyerapan. Jadi, kita targeted market, (peluang) kita besar lah," kata Teten.
Editor : Agus Warsudi
Bantu UMKM pelaku umkm umkm UMkM naik kelas gubernur jawa barat ridwan kamil gubernur ridwan kamil ridwan kamil kemenkop ukm Menkop UKM teten masduki
Artikel Terkait