Sebagai kepala daerah di provinsi yang memiliki 33 juta suara, Kang Emil juga mengaku cukup intens berkomunikasi dengan sejumlah petinggi partai, mulai dari Presiden PKS Ahmad Syaikhu; Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar; Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.
Kemudian, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto; dan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. "Itu sopan satun politik, semua partai saya datangi, tidak harus dalam rangka politik karena bagi saya lebih baik banyak teman," ucap Gubernur Jabar.
Meski begitu, keputusan dirinya terkait kontestasi akan ditolong oleh keputusan politik terakhir, terutama kebijakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 mendatang.
Menurutnya, dengan pilkada yang bakal digelar November 2024 dan pilpres April 2023, maka dirinya bisa berlaga di Pilpres 2021 jika dipinang parpol. Kalaupun kalah, kata Kang Emil, masih ada kesempatan untuk melanjutkan jabatannya sebagai Gubernur Jabar periode kedua. "Kalau kalah saya masih ada pilihan, walaupun belum tentu saya maju untuk lanjut dua periode," tandas Kang Emil.
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait