BANDUNG, iNews.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyambut baik hibah vaksin Sinopharm untuk Provinsi Jabar dari Raja Uni Emirat Arab (UEA). Sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), vaksin tersebut akan digunakan untuk penyandang disabilitas di daerah zona merah atau risiko tinggi penularan Covid-19.
Ridwan Kamil mengatakan, Provinsi Jabar mendapatkan alokasi 121.648 dosis vaksin untuk 60.824 penyandang disabilitas. "Berapapun stok vaksin dari pusat kami ucapkan terima kasih. Walaupun kebutuhan Jabar sebetulnya sangat banyak karena penduduk kami terbanyak," kata Gubernur Jabar dalam Vicon Rapat Koordinasi Pelaksanaan Vaksinasi bagi Penyandang Disabilitas bersama Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (30/7/2021).
Berdasarkan data Dinas Sosial Jabar, ujar Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu, jumlah penyandang disabilitas di Jabar mencapai 150.000 orang. Pemprov Jabar telah memiliki skema dan teknis vaksinasi kepada penyandang disabilitas.
Bahkan, Pemprov Jabar pun sudah melaksanakan vaksinasi Covid-19 bagi penyandang disabilitas di Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra Wyata Guna, Kota Bandung, Kamis (8/7/2021) lalu.
"Vaksinasi penyandang disabilitas di Jabar sudah dimulai dan kita sudah punya pengalaman waktu di Wyata Guna. Jadi kita sudah melakukan simulasi dari awal plus minusnya, prosesnya seperti apa, dan itu akan kita replikasi," ujar Kang Emil.
Vaksinasi Covid-19 bagi penyandang disabilitas, tutur Kang Emil, akan berlangsung di sejumlah tempat. Selain puskesmas, vaksinasi akan dilakukan di sekolah, pesantren, atau melalui mobil vaksinasi Covid-19.
"Idealnya memang di puskemas, tapi tidak akan bisa 100 persen direalisasikan dan butuh waktu lama. Kami akan gunakan juga sekolah, pesantren dan mobil vaksinasi, tapi waktunya dipisahkan supaya memudahkan petugas melakukan tindakan yang terukur," tutur Gubernur.
Kang Emil menyatakan, sesuai arahan Presiden Jokowi, vaksinasi bagi penyandang disabilitas diprioritaskan di wilayah zona merah. Pihaknya sendiri sudah memiliki data sasaran vaksinasi berbasis kecamatan.
"Sesuai arahan di zona merah dan kami sudah punya datanya, tapi sasaran kami basisnya per kecamatan, bukan kota/kabupaten," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar Nina Susana Dewi mengatakan, hibah 121.648 dosis vaksin Sinopharm dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah diterima.
Vaksin tersebut, langsung didistribusikan ke 27 kabupaten/kota dengan alokasi sesuai jumlah penyandang disabilitas. "Vaksinnya sudah datang dua dosis, kami akan membagi untuk 27 daerah sesuai jumlah penyandang disabilitas," kata Kadinkes Jabar.
Nina juga mengatakan bahwa dari sekitar 1.100 Puskesmas yang ada di Jabar, 90 persennya sudah memiliki akreditasi untuk layanan penyandang disabilitas. "Puskesmas yang sudah terakreditasi sudah 90 persen dan seharusnya mereka sudah punya layanan untuk penyandang disabilitas," ujar Nina.
Sementara itu, Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia mengatakan, total target penyandang disabilitas dalam hibah vaksin ini sebanyak 225.006 orang.
Selain Jabar, hibah juga diberikan kepada provinsi lain. Pihaknya menyerahkan sepenuhnya mekanisme atau teknis pelaksanaan vaksinasi ini kepada pemerintah daerah. "Kami serahkan teknisnya, mekanisme dan distribusinya kepada provinsi," kata Angkie.
Diketahui, Indonesia mendapatkan hibah vaksin Sinopharm dari Raja UEA sebanyak 500.000 dosis. Vaksin hibah tersebut seluruhnya akan digunakan untuk penyandang disabilitas. agung bakti sarasa
Editor : Agus Warsudi
divaksin dosis vaksin Disuntik vaksin percepatan vaksinasi sukseskan Vaksinasi vaksinasi covid-19 Vaksinasi disabilitas gubernur jawa barat ridwan kamil gubernur ridwan kamil ridwan kamil
Artikel Terkait