Calon Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat mengunjungi lokasi pengolahan ubi Cilembu, di Desa Cilembu, Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jumat (13/4/2018). (Foto: iNews.id/Yogi Pasha)

SUMEDANG, iNews.id - Calon Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengimpikan produk kuliner di Kabupaten Sumedang bisa mendunia. Selain tahu, Kabupaten Sumedang juga terkenal dengan ubi Cilembu. Menurut Emil, sapaan akrabnya, ubi Cilembu hasil agrikultur di Kabupaten Sumedang ini sudah menembus pasar di Jepang dan beberapa negara asia lainnya. 

"Ubi Cilembu ini luar biasa. Hanya dengan jadi petaninya saja bisa menghasilkan Rp10 juta per hektare. Ini baru produk dasarnya saja, belum lagi jika ubinya diolah menjadi produk lain," kata Emil ketika mengunjungi lokasi pengolahan ubi Cilembu, di Desa Cilembu, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jumat (13/4/2018).

Dia menyebutkan, ubi Cilembu ternyata menjadi favorit di Negara Jepang.  Di negeri Sakura itu, harga ubi Cilembu bisa dijual dengan harga Rp200.000 per kilogram. Sementara, harga jual di Sumedangnya sendiri hanya Rp4.000/kg."Peluang potensi ekspornya luar biasa. Bisa menyejahterakan para petaninya," ujar Emil. 

Emil mengungkapkan, ubi Cilembu mampu diolah menjadi bahan olahan lainnya seperti menjadi bahan baku pasta dan spageti. Selain itu, ubi juga bisa diolah menjadi produk makanan ringan seperti keripik.

Namun, kata dia, produk ubi Cilembu yang ada saat ini kemasan penjualannya masih sederhana. Untuk bisa memiliki nilai ekonomis tinggi, diperlukan kemasan produk yang menarik sehingga bisa menghasilkan harga jual yang tinggi. 

"Banyak ragam produk yang bisa diolah dari ubi Cilembu. Tapi, standar hasil olahan dari UMKM ini masih sangat sederhana. Nah, nanti tugas gubernur akan membuatkan sistem bagaimana mengembangkan produk ubi Cilembu bisa tembus ke luar negeri, modal, kemasan, dan lain-lain," kata Emil. 

Emil pun berharap, dengan mengembangkan produk agrikultur dari ubi Cilembu mampu menyejahterakan warganya. Bahkan, Sumedang bisa menjadi contoh bagi daerah lain dengan produk agrikukturnya. "Saya yakin ubi Cilembu ini bisa menembus pasar dunia dan akan sangat luar biasa," ungkap Emil. 

Identitas Geografis (IG) Ubi Cilembu Harus Dilindungi

Kabupaten Sumedang memiliki produktivitas unggulan, ubi Cilembu yang sudah memiliki Indikasi Geografis (IG). Namun daerah lain yang menanam ubi Cilembu,  menjual produknya sebagai ubi Cilembu.

"Secara etika bisnis  jelas membuka persaingan tidak sehat. Karena ubi Cilembu sesuai wilayah IG ditanam hanya  di Sumedang,"  kata Ketua Asosiasi Agro Bisnis Ubi Cilembu (Asaguci) Asaguci, Hadie Guna usai menerima kunjungan Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut satu, Ridwan Kamil di rumah pengolahan ubi Cilembu di Desa Cilembu, Jumat, 13 April 2018. 

Menurut dia, banyak petani ubi merasa kecewa karena banyak ubi di luar IG Sumedang mengaku-aku sebagai ubi Cilembu.  Karena itu, petani berharap diberi fasilitas bantuan hukum agar persoalan ini bisa diselesaikan. Kepada Ridwan Kamil, Hadie meminta agar kelak jika  Ridwan Kamil terpilih sebagai pemimpin Jabar bisa melindungi wilayah IG ubi Cilembu. 

Mendengar keluhan tersebut, Emil berkomitmen memberikan pendampingan hukum agar produksi hak paten ubi Cilembu tetap terjaga. Ubi Cilembu sudah terdaftar dalam IG ubi Cilembu Sumedang, sehingga pelabelannya harus dilindungi.

"Bantuan hukum, kita pelajari untuk memastikan  enggak ada yang ngaku-ngaku jual ubi Cilembu dari Sumedang, padahal ditanam di daerah lain sehingga membohongi konsumen. Produknya sama padahal tanah dan cuaca menentukan rasa," ucap Emil.

Emil pun berkomitmen untuk membantu memasarkan komoditi unggulan Sumedang ini. Caranya, dengan marketing digital, memasarkan produk ini melalui online. Tapi syaratnya produk dan kemasannya harus bagus. "Kalau produk pasti bagus, nah kita harus bikin bagus pula packagingnya agar harganya bisa bersaing," ujarnya. 

Untuk itu, lanjut Kang Emil, gubernur atau bupati bisa memfasilitasi pelatihan SDM petani dan pelaku UMKM dalam hal  pengolahan ubi Cilembu, membuat kemasan yang menarik, membantu permodalan, hingga melatih petani membuat aplikasi online untuk menjual produknya secara digital.   

"Komitmen kami memastikan produk unggulan petani bisa  mensejahterakan petani melalui program Rindu (Ridwan Kamil - Uu) yakni, pertanian berkelanjutan. Dimana petani menerima manfaat berkelanjutan dari hasil pertaniannya," katanya. 


Editor : Himas Puspito Putra

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network