"Pakai obat nyamuk bisa, tapi karena ulatnya terlalu banyak, obat nyamuknya keburu habis," kata Sudrajat.
Warga tidak berani mendekat atau menebang pohon yang daunnya sudah habis dimakan ulat. Sebab, warga takut ulat bulu menyebabkan gatal-gatal.
Karena itu, warga meminta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan KBB turun tangan menangani wabah ulat bulu tersebut.
"Keberadaan ulat alpukat ini membuat warga resah, kalau dibiarkan khawatirnya terus berkembang biak bertambah banyak," ujar dia.
Editor : Agus Warsudi
ulat bulu serangan ulat bulu fenomena ulat bulu teror ulat bulu ulat bulu serbu warga bandung barat kabupaten bandung barat
Artikel Terkait