Menurutnya pembahasan Perbup SPAB ini sebenarnya sudah lama sejak tahun 2020 bersama pihak Save the Children dan BPBD KBB. Namun karena terjadi pandemi Covid-19 pembahasannya sempat terhenti. Sekarang setelah terjadi gempa Cianjur yang mengakibatkan korban jiwa ratusan, finalisasinya semakin diintensifkan.
"Kami berkaca pada kejadian bencana gempa di Cianjur, banyak korban jiwa dan bangunan sekolah rusak. Apalagi wilayah KBB bagian selatan banyak sekolah yang rawan longsor karena berasa dekat dengan tebing," ujar Asep Dendih.
Kadisdik KBB menuturkan, terdapat tiga pilar yang diakomodasi dalam Perbup SPAB, yaitu, fasilitas sekolah aman, manajemen bencana sekolah, dan pendidikan pencegahan atau pengurangan risiko bencana.
"Jadi sekolah harus diberi pemahaman apa yang mesti dilakukan ketika terjadi bencana. Hal ini untuk mencegah jatuhnya korban jiwa," tutur Kadisdik KBB.
Editor : Agus Warsudi
sesar lembang bencana alam korban bencana alam rawan bencana alam Antisipasi Gempa Bumi bencana gempa bumi gempa bumi bandung barat kabupaten bandung barat pemkab bandung barat
Artikel Terkait