Dia menambahkan, banjir bandang tersebut membuat sebuah jembatan gantung yang melintang di atas sungai Cimanuk mengalami kerusakan. Tidak hanya itu, tembok penahan tanah (TPT) di Sungai Cimanuk kawasan Cisurupan pun ada yang mengalami kerusakan.
Menurut Sofyan, bencana banjir bandang tersebut tidak berlangsung lama. Air yang sempat menggenangi permukiman warga, telah berangsur-angsur surut pada Rabu malam.
“Debit air Sungai Cimanuk sudah kembali surut. Banjir itu menyisakan material lumpur dan kerusakan pada beberapa fasilitas umum seperti jembatan dan TPT di pinggiran sungai. Alhamdulillah tidak ada laporan mengenai korban jiwa. Sementara untuk kerugian material, saat ini masih dalam penghitungan,” tuturnya.
Berdasarkan informasi dari BPBD Kabupaten Garut, kerusakan akibat banjir bandang di Kecamatan Cisurupan dan Cikajang itu tersebar pada beberapa desa. Di Kampung Muara, Desa Sukawargi, Kecamatan Cisurupan, sebanyak 12 unit rumah dilaporkan terdampak, dengan 13 keluarga atau 47 jiwa terdampak mengungsi secara mandiri ke Madrasah Nurul Hidayah.
Di Desa Mekarsari, Kecamatan Cikajang, sebanyak tujuh unit rumah dan dua pos ronda terdampak, dengan 11 keluarga atau 42 jiwa untuk sementara mengungsi mandiri di Aula Desa Mekarsari. Kemudian di Kampung Cimanuk, Desa Sukatani, Kecamatan Cisurupan, sebanyak enam rumah yang dihuni delapan keluarga atau 31 jiwa terdampak. Di lokasi ini, warga terdampak tidak mengungsi.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait