Jono, kakak ipar Itoh membenarkan keterangan Sarni. Masitoh terpaksa dipasung karena sudah membahayakan orang. Pihak keluarga sudah berupaya menyembuhkan dengan cara berobat alternatif, namun tidak ada perubahan. Untuk berobat ke rumah sakit keluarga tidak sanggup karena sulit secara ekonomi.
"Solusinya dipasung dulu sambil berharap mendapat bantuan dari siapa saja yang mau membantu pengobatan Itoh," kata Jono.
Sementara itu, Kepala Bidang Rehabilitasi Dinas Sosial ( Dinsos) Karawang, Dyah Pallupi ketika dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa pemasungan itu. Pemkab Karawang baru mengetahui peristiwa pemasungan tahun 2021 lalu.
Kemudian pihak Pemkab Karawang menawarkan bantuan untuk membawa Masitoh ke rumah sakit jiwa Marzoeki Mahdi di Bogor.
"Saat itu keluarga menolak kalau dibawa ke Bogor. Padahal semua biaya ditanggung pemerintah. Kalau di Karawang belum ada rumah sakit jiwa," ujarnya.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait