Termasuk pameran dengan tema yang terkait dengan ekosistem industri dirgantara yang diorganisasi oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional RI atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappena) dan PTDI.
Diketahui, pesawat N219 merupakan hasil kerja sama PTDI dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Pada 16 Agustus 2017, telah melakukan uji terbang perdana. Pada 10 November 2017, pesawat itu diberi nama Nurtanio oleh Presiden Joko Widodo.
Pesawat N219 telah meraih Type Certificate (TC) pada 22 Desember 2020 yang diterbitkan oleh otoritas kelaikudaraan sipil, dalam hal ini yang berwenang di wilayah Indonesia adalah Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU), Kementerian Perhubungan RI.
Pesawat N219 Nurtanio dikembangkan secara khusus untuk dapat beroperasi di wilayah pegunungan, dengan kemampuan short take off landing di landasan kurang dari 800 meter dan tidak beraspal.
Dalam pemanfaatannya, pesawat N219 Nurtanio dapat digunakan dengan berbagai konfigurasi sesuai kebutuhan pengguna, baik untuk angkut penumpang, logistik, maupun medical evacuation dan flying doctor.
Editor : Agus Warsudi
pesawat terbang dirgantara dirgantara indonesia industri kedirgantaraan kedirgantaraan pameran kedirgantaraan pt dirgantara indonesia pesawat n219 daerah terpencil
Artikel Terkait