Pada 1974, pemerintah bekerja sama dengan Selandia Baru mengembangkan PLTP Kamojang Bandung. Unit pertama PLTP Kamojang berkapasitas 30 MW dan diresmikan 1983 oleh Presiden Soeharto.
Lima tahun kemudian, unit dua dan tiga diresmikan, masing-masing memiliki kapasitas 55 MW. Sejak itu, pengembangan PLTP Kamojang terus dilakukan hingga terdapat lima unit pembangkit saat ini.
Saat ini, pengelolaan PLTP Kamojang Unit 1-3 di bawah kendali PT Indonesia Power. Sedangkan PLTP Kamojang Unit 4-5, masing-masing berkapasitas 60 MW dan 35 MW, berada di bawah tanggung jawab PT Pertamina Geothermal Energy (PGE).
PLTP Kamojang masih terus beroperasi dengan kapasitas terpasang 235 MW, atau berpotensi mengurangi emisi CO2 sebanyak 1,2 juta ton per tahun.
Bukan hanya pembangkit listrik, di area PLTP Kamojang juga terdapat Geothermal Information Center. PGE membangun pusat informasi geothermal sebagai sarana edukasi dan pusat informasi mengenai energi panas bumi. Geothermal Information Center menyuguhkan informasi tentang sejarah pengembangan hingga pemanfaatannya.
Editor : Agus Warsudi
holding bumn panas bumi industri panas bumi panas bumi pltp PLTP Kamojang PLTP Geodipa PLTP Patuha proyek pltp kabupaten bandung
Artikel Terkait