DEPOK, iNews.id - PT Pos Indonesia (Persero) terus bergerak menyalurkan bantuan sosial (bansos) program keluarga harapan (PKH) dan sembako. Kali ini, perusahaan yang kini dikenal dengan brand Pos IND itu menyalurkan PKH di Depok, Jawa Barat.
Pos IND menunjuk Kantorpos KC Depok sebagai pelaksana atau penanggung jawab penyaluran bansos PKH dan sembako di wilayah Depok. Setidaknya, kegiatan ini digelar hingga minggu pertama Mei 2024.
Executive Manager Kantorpos KC Depok, Cecep Yusup Gusnawan menjelaskan, ada dua fokus dalam penyaluran bansos PKH dan sembako yakni, menyelesaikan penyaluran untuk tahap pertama dan tahap kedua.
Tahap pertama akan diselesaikan pada akhir April 2024. Kemudian, penyelesaian penyaluran bansos tahap kedua akan direalisasikan pada minggu pertama Mei 2024.
"Penyaluran bansos sembako dan PKH ini dimulai Minggu kemarin. Jadi penyaluran tahap pertama atau triwulan pertama sudah dimulai sampai dengan nanti akhir bulan. Hari ini, kami masih menyisir sisa-sisa KPM yang belum disalurkan. Itu dilakukan secara door-to-door. Untuk triwulan kedua, kami sudah mulai pada minggu ini, hari Senin kalau tidak salah. Sama posisinya. Jadi sedang diproses penyaluran oleh teman-teman di lapangan," papar dia dalam keterangan tertulisnya, Jumat (3/5/2024).
Sejauh ini, penyaluran bansos tahap I sudah terealisasi sekitar 96-97 persen. Sedangkan tahap kedua sudah mencapai 50 persen.
"Memang target dari pusat itu untuk tahap pertama di tanggal 30 April harus sudah selesai. Tetapi kalau target kami di tahap kedua itu nanti di minggu pertama, bulan Mei, itu harus sudah selesai," tutur Cecep.
Ada tiga mekanisme penyaluran yang diterapkan agar penyaluran bisa berjalan dengan baik. Di antaranya, penyaluran lewat Kantorpos, penyaluran lewat komunitas, dan penyaluran door to door.
Saat melakukan penyaluran, Pos Indonesia juga sudah menyediakan aplikasi Pos Giro Cash. Aplikasi ini pun diperlengkapi dengan teknologi seperti face recognition dan geotagging yang berfungsi untuk memverifikasi data dan tempat tinggal KPM.
Cecep menilai teknologi-teknologi tersebut sangat mempermudah pihaknya untuk melakukan penyaluran bansos kepada KPM. Baik dari sisi pencocokan hingga penyimpanan data KPM.
"Kenapa kami lakukan itu? Karena dalam penyaluran ini, kami menggunakan geotagging. Jadi sekalian pembayaran, sekalian geotagging, Tidak dua kali kerja," kata Cecep.
Upaya lainnya yang juga dilakukan Kantorpos adalah berkoordinasi dengan beberapa pihak. Mulai dari dinas sosial, kelurahan, RT/RW. Tujuannya agar penyaluran bisa berjalan dengan lancar.
"Jadi setelah data BNBA kami dapat dari Kemensos, kami koordinasi dengan Dinsos terkait data, terus koordinasi juga dengan aparat setempat, dalam hal ini pihak kelurahan, pihak RW, untuk mengatur jadwal pembayaran. Jadi biasanya, dari pusat kami mendapat informasi H-1 terkait data, H+1-nya koordinasi, nanti H+2-nya sudah mulai penyaluran," katanya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait