Selain belajar ilmu agama, korban narkoba juga akan belajar konsep multitalenta seperti pertanian, peternakan, bengkel, kuliner dan desain interior rumah. Tujuannya, ketika mereka selesai direhabilitasi memiliki keterampilan yang dapat mendatangkan sumber ekonomi untuk bekal kehidupan.
"Pembangunan hari ini baru tahap fondasi untuk bangunan dua lantai ukuran 7x12 meter. Pengerjaan sudah dimulai sejak 27 Januari 2023 lalu," ujar pria yang juga dosen pascasarja di Universitas Pasundan Bandung itu.
Dia mengucapkan terima kasih atas dukungan dari berbagai pihak sehingga pembangunan pondok pesantren rehabilitasi korban narkoba ini dapat terealisasi.
"Mohon doa dan dukungannya mudah-mudahan pembangunan pondok pesantren berjalan lancar," demikian ucap Firman Turmantara.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait