Pada 2 Juni lalu, kapolresta bersama Wali Kota Cirebon telah meninjau langsung area tersebut, dan dua hari setelahnya dilakukan pemasangan plang peringatan serta penutupan akses ke lokasi.
Eko mengatakan, pengawasan akan diperketat untuk mencegah warga masuk secara sembunyi-sembunyi ke area berbahaya tersebut. Namun, Eko menekankan pentingnya menghadirkan solusi ekonomi alternatif bagi masyarakat.
“Kami sangat memahami kebutuhan ekonomi mereka. Tapi keselamatan tetap yang utama. Jangan sampai ada korban jiwa lagi hanya karena mengabaikan risiko,” katanya.
Dia berharap kejadian tragis ini menjadi pembelajaran bersama agar keselamatan tidak dikorbankan demi kebutuhan ekonomi sesaat.
Sebelumnya, Galian C di Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, longsor, Rabu (18/6/2025). Dua orang tewas dalam kejadian itu yakni, Rian Andrian Pamungkas (23) dan Dani Damara (29), warga RW 10 Kedung Jumbleng, Kelurahan Argasunya. Keduanya diduga tengah beraktivitas di area tambang saat material longsor menimbun lokasi.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait