KARAWANG, iNews.id - Polisi mengungkapkan dugaan penyebab kecelakaan beruntun Gran Max menabrak bus dan minibus di Tol Jakarta-Cikampek (Japek) KM 58.
Dari hasil penyelidikan terungkap sopir Gran Max bernama Ukar yang menjadi korban meninggal dalam kecelakaan maut itu diketahui sangat kelelahan karena sudah bolak-balik dari Jakarta menuju Ciamis sejak 5 April 2024.
Hal ini disampaikan oleh Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo, dalam kunjungannya ke Kantor Jasa Marga Gerbang Tol Cikampek Utama (GT Cikatama) hari ini, Kamis (11/4/2024).
"Hasil penyidikan saat ini, didapati intensitas driver almarhum ya atas nama U dengan kendaraan Gran Max, intensitas durasi waktu dan jarak tempuh yang luar biasa dengan catatan dalam proses penyidikan ini," katanya, Rabu (11/4/2024).
Trunoyudo menyebut sopir U sudah berkendara selama 3 hari tanpa jeda sebelum mengalami kecelakaan.
"Benar sekali, tanpa jeda istirahat, kurang lebih hampir 3 hari dengan jarak tempuh yang luar biasa ya. Dia mengalami micro sleep, sehingga kelelahan," tutur Trunoyudo.
"Yang pertama, sejak Jum'at 5 April ini sudah melakukan perjalanan driver U dari Ciamis ke Jakarta. Kemudian tanggal 7 dari Jakarta balik kembali (ke Ciamis). Kemudian waktu ya yang tak ada jeda, kemudian Senin (niatnya) ke Ciamis kemudian ke Jakarta lagi," tambahnya.
Trunoyudo menjelaskan metode penyidikan untuk mendalami penyebab pasti kecelakaan menggunakan Scientific Investigation dengan pendekatan Traffic Analysis Accident (TAA).
Hal ini dilakukan guna polisi mendapatkan kesimpulan berdasarkan keidentikan yang dihasilkan dari berbagai sudut pandang.
"Perkembangan yang perlu kami sampaikan pertama, dalam proses penyelidikan dan penyidikan ini tentu dilakukan Scientific Crime investigation, di mana melakukan TAA, Traffic Analysis Accident yang dilakukan secara teknis, sehingga Scientiffic ini dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah," katanya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait