Kedua, ini perlu diklarifikasi, tutur Wagub Jabar, sebelum ada temuan dari pihak aparat terkait penyebab kematian korban, apakah depresi atau apa, jangan berandai-andai. Karena menurut kronologi dari Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, belum ada kepastian dari pihak kedokteran bahwa korban meninggal akibat depresi.
"Siapa tahu ada penyebab yang lain, ada pengorbit yang lain. Tetapi, sekarang beredar seperti itu (anak berumur 11 tahun meninggal akibat depresi seusai dipaksa perkosa kucing) hanya asumsi masyarakat. Karena menurut Ketua KPAID itu belum pasti. Yang berhak menyampaikan penyebab kematian kan pihak berwenang, yaitu kedokteran," tutur Wagub Jabar.
Selanjutnya, Uu Ruzhanul Ulum berharap kepada masyarakat, tidak membesar-besarkan kasus ini. Apalagi videonya diviralkan dibagi-bagikan. Introspeksi, bagaimana jika keluarga kita mengalami hal seperti itu.
"Saya barusan bertemu dengan pihak yang disebut korban, orang tuanya. Dengan emak dan bapaknya. Di mana mereka, sebenarnya, punya niat baik (berdamai). Di samping saya mendoakan diberikan kesabaran dan (musibah ini) diterima dengan keimanan, tetapi juga dia (keluarga korban) tidak punya niat yang berlebihan sehingga ada eksen-eksen selanjutnya. Sampai ke meja hijau," ucap Uu Ruzhanul Ulum
Wagub Jabar menyatakan, berdasarkan arahan dari KPAID, keluarga korban untuk memaafkan para pelaku yang juga anak-anak. "Harapan kami ada ada islah antara kedua belah pihak terkait kejadian ini. Sehingga dalam kehidupan masyarakat tidak menjadikan hal-hal tidak diinginkan karena tetangga," ujarnya.
Editor : Agus Warsudi
ditreskrimum polda jabar polda jabar mapolda jabar Kabid Humas Polda Jabar polres tasikmalaya kabupaten tasikmalaya perundungan anak korban perundungan pelaku perundungan perundungan
Artikel Terkait