Tim SAR gabungan saat mengevakuasi korban longsor di Cimanggung, Sumedang pada 2021 lalu. (Foto: Humas Basarnas Bandung)

Kelima daerah itu telah menetapkan status siaga 1 bencana sejak awal September 2022 untuk mengantisipasi kejadian tak diinginkan akibat cuaca ekstrem yang dapat memicu bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan longsor

"Untuk status siaga itu banyak di bagian barat, seperti Bogor, Sukabumi, Tasikmalaya, sampai Pangandaran, termasuk Bandung," kata Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Jabar Indra Gustari.

Kelima daerah yang telah menetapkan status siaga tersebut, ujar Indra Gustari, memiliki curah hujan yang tinggi dan berpotensi memicu bencana. Daerah siaga itu hampir sepanjang tahun curah hujannya tinggi. Bisa dipastikan tanah berat menahan air hujan dan jenuh sehingga tidak sanggup menampung. 

"Sepanjang 2022, curah hujan di lima daerah tinggi dan tidak ada musim kemarau. Karena itu, daerah ini kami sampaikan bisa lebih bahaya (potensi bencana alam)," ujar Indra Gustari. 

Sementara itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar siaga 1 untuk mengantisipasi potensi bencana alam akibat cuaca ekstrem. Kesiapsiagaan BPBD dan perangkat terkait dalam penanggulangan kebencanaan sangat dibutuhkan.


Editor : Agus Warsudi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3 4
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network