Anak-anak menggunakan gawai atau gadget. (Foto: Istimewa)

Menyikapi kasus ini, ujar Yana, Disdik Kota Bandung didorong untuk membuat materi PJJ inovatif agar tak membuat para pelajar bosan. Ketika materi menyenangkan, pelajar akan betah dan fokus pada pelajaran. 

"Saya prihatin kalau sampai anak-anak kita kecanduan. Tetapi karena pandemi, dia (pelajar) pasti akan berhubungan dengan gadget gitu," ujar Yana. 

Sementara itu, Direktur RSKIA Kota Bandung dr Taat Tagore mengatakan, sepanjang 2020, ada 15 pelajar berobat atau berkonsultasi ke rumah sakit karena mengalami gangguan mental, kecanduan gawai.

Namun, saat ini RSKIA belum memiliki layanan dokter khusus untuk menangani gangguan mental atau jiwa tersebut. "Di RSKIA belum ada dokter jiwa. Yang ada, psikolog," kata Taat Tagore saat dikonfirmasi wartawan, Senin (22/3/2021). 


Editor : Agus Warsudi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network