Agronative Farm mengkhususkan diri menanam baby buncis di lahan milik petani yang bergabung. Kelompok tani ini beranggotakan 50 orang dan 5o mitra. Tak hanya itu, warga yang jadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) pun ditampung dan dipekerjakan.
"Peluang untuk memasarkan produk ke luar negeri sangat besar. Wabah virus Corona tak berpengaruh terhadap produk pertanian," kata Ketua Kelompok Petani Melenial Agronative Farm Dadan Kartiwa.
Dadan menyatakan, selain baby buncis, Agronative juga menanam berbagai jenis sayuran impor lainnya. Seperti tomat cery dan bayam kenzo yang juga dipasok ke pasar dalam negeri.
Selain diekspor ke Singapura, ujar Dadan, baby buncis juga tersedia di sejumlah pasar modern di Jakarta dan Bandung. "Kami bisa meraup omzet antara Rp300 sampai Rp400 juta per bulan.
Editor : Agus Warsudi
petani milenial petani milenial 4.0 kawasan lembang Kecamatan Lembang bandung barat kabupaten bandung barat investasi pertanian ekspor pertanian pertanian pertanian modern
Artikel Terkait