Dirjen Kemendes PDT Eko Sri Haryanto (tiga dari kanan) bersama Head Digital Vertical Ecosystem Agriculture PT Telkom Hikmatullah Insan Permana (kedua kiri) seusai acara. (FOTO: ISTIMEWA)

PANGANDARAN, iNews.id - Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDT) dan Smart Village Nusantara (SVN) Telkom Indonesia merilis Sistem Ketahanan Pangan Lokal (SiTangkal) di Desa Pangandaran, Jawa Barat,. SiTangkal akan menyambungkan pemerintah desa (pemdes) dengan masyarakat dan antarpemdes dalam penyediaan pangan lokal sehingga terbebas dari berbagai risiko terkait ketahanan pangan.

Dirjen Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Kemendes PDT Eko Sri Haryanto mengatakan, Perpres Nomor 104 tahun 2021 tentang APBN Tahun 2022 telah memberi kewenangan daerah dalam menyiapkan potensi, produksi, dan akses pasar dari pangan lokal guna pelayanan masyarakat. 

"Melalui penambahan fitur SiTangkal dalam solusi layanan SVN, akan tercipta integrasi kebutuhan pangan di tingkat lokal dan regional. Sebab, aplikasi digital menciptakan koneksi antardesa. Data desa yang surplus saling tersambung di tengah banyaknya potensi sumber daya alam di perdesaan," kata Eko Sri Haryanto. 

Sebelum peluncuran SiTangkal, pada 22 Agustus lalu, Dirjen PPDT Kemendes dan jajaran menandatangani perjanjian kerja bersama (PKB) antara Kemendes PDT dengan PT Telkom Indonesia dengan payung besar pengembangan ekonomi desa melalui digitalisasi dalam mendukung ketahanan pangan di daerah tertinggal.

Isi PKB itu meliputi beberapa hal, antara lain peningkatan kapasitas pengembangan ekonomi desa berbasis digital; digitalisasi smart economy BUMDesa dan BUMDesa Bersama; Sosialisasi pendampingan pengembangan ekonomi desa dalam mewujudkan desa digital; dan Mendukung program ketahanan pangan melalui aplikasi digital.

Eko Sri Haryanto menyatakan, secara kebijakan regulasi, adopsi SVN oleh Pemerintah Desa di mana pun dimungkinkan menggunakan dana desa yang dipasok pemerintah pusat. Bahkan, bukan hanya penganggaran aplikasinya, namun juga edukasi serta pelatihan kepada masyarakat. 

"Regulasinya sudah siap untuk adopsi SVN, terutama pada pilar pemerintahan dan ekonomi karena keduanya tak bisa dipisahkan. SiTangkal akan difokuskan kepada BUMDes, saat ini dimulai di Desa Pangandaran sebagai  piloting untuk nanti direplikasikan ke daerah lainnya," ujarnya. 

Sementara itu, Kepala Bappeda Kabupaten Pangandaran Agus Satriadi mengatakan, Pemkab Pangandaran sangat mendukung aplikasi digital semacam SVN diterapkan di daerah. Sebab basis data yang dihasilkan SVN menjadi  dasar kuat dari semua kebijakan dan keputusan pemerintah daerah. 

"(SVN) bisa memberi data akurat dan gambaran ke depan terutama terkait ketahanan pangan Pangandaran. Terlebih kontribusi pertanian terhadap PDRB Pangandaran relatif besar," kata Agus Satriadi.

Head Digital Vertical Ecosystem Agriculture PT Telkom Hikmatullah Insan Permana mengatakan,  fitur baru hasil kerja sama dengan Kemendes PDT adalah bukti nyata keinginan PT Telkom  membangun Indonesia dari desa.

Komitmen menciptakan desa digital, kata Hikmatullah Insan Permana, harus terus dijaga. Pangandaran melanjutkan program piloting fitur sebelumnya yang sudah diterapkan di desa tersebut selama kurun 2020-2021 lalu. 

"Kami berkomitmen dengan visi membangun Indonesia melalui smart community pada smart village. Kami selalu siap menambah dan memperbaiki fitur guna memberikan layanan ke masyarakat," kata Hikmatullah.

Tribe Leader Smart Leader & Village PT Telkom Wahyudi mengatakan, implementasi SiTangkal melalui SVN menujukkan platform tersebut bersifat dinamis. "Platform kami selalu siap untuk memenuhi berbagai kebutuhan dari seluruh stakeholder pengembangan dan pembangunan desa, termasuk berbagai ekosistem potensi desa seperti pertanian, peternakan, perikanan, wisata, dan UKM perdesaan," kata Wahyudi.


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network