Rumah milik Eha (57) warga Kampung Cileat, RT 04/12, Desa Ciptaharja, Kecamatan Cipatat, KBB ambruk karena tidak mendapat bantuan perbaikan. (Foto/MPI/Adi Haryanto)

BANDUNG BARAT, iNews.id - Rumah tidak layak huni (rutilahu) milik Eha (57) warga Kampung Cileat, RT 04/12, Desa Ciptaharja, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), ambruk pada Selasa (25/10/2022) lalu. Selain karena faktor cuaca, ambruknya rumah tersebut juga karena pengajuan bantuan renovasi ke pemerintah desa tak pernah digubris.

"Sudah puluhan tahun rumah ini tidak diperbaiki, ditambah sekarang kan hujan terus cuacanya, jadi ambruk," kata Ajang Supriatna (36), anak dari Eha, Jumat (28/10/2022).

Ajang Supriatna menyatakan, tanda-tanda rumah itu akan ambruk sudah terlihat sejak beberapa bulan lalu. Karena itu Ajang mengemas barang-barang milik ibunya dipindahkan ke tempat aman.

Apalagi dinding rumah ibunya yang terbuat dari anyaman bambu sudah jebol, tiang, dan plafon juga keropos dimakan rayap sehingga rumah sudah mulai miring. Jika hujan turun atap rumah bocor, sehingga sudah tidak layak untuk dihuni.

"Buat renovasi uangnya gak ada, makanya rumah dibiarkan saja, karena kalau benerin sendiri berat. Makanya kemarin barang-barang yang bisa diamankan dulu, dikeluarkan dari rumah," ujar Ajang Supriatna.

Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai buruh tani dengan upah Rp30.000 per hari itu menuturkan, telah melaporkan keadaan rumah milik ibunya kepada pemerintah desa sejak 2019. Namun meski sudah berganti pimpinan atau kepala desa, proposal pengajuan bantuan renovasi rumah ibunya itu tidak pernah terealisasi. 

Akhirnya kekhawatiran Ajang terbukti. Rumah milik ibunya ambruk rata dengan tanah pada Selasa 25 Oktober 2022 lalu sekitar pukul 09.00 WIB. Beruntung pada saat kejadian ibunya sedang tidak ada di rumah karena sudah berangkat ke sawah untuk bekerja. "Ibu saya selamat karena sudah pergi ke sawah, tapi semua bangunan rumah rata dengan tanah," tuturnya. 

Sementara itu, Ketua RW 12 Desa Ciptaharja Ocay mengatakan, banyak warga yang memang secara ekonomi tidak mampu. Ada sekitar 110 KK dari total 210 KK yang masih tinggal di rumah panggung.

"Di kampung ini memang masih banyak warga yang secara ekonomi kurang mampu. Kalau yang rumahnya bagus biasanya warga alumni yang pernah kerja jadi TKW," kata Ocay.


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network