Gedung Indonesia menggugat memamerkan koleksi buku, foto, dan benda milik Sukarno. Tampak asbak kesukaan Bung Karno saat berjuang di Kota Bandung. (FOTO: ISTIMEWA/GIM)

BANDUNG, iNews.id - Gedung Indonesia Menggugat (GIM), Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Bandung, menggelar peringatan hari lahir (harlah) Presiden pertama RI Sukarno, Selasa (6/6/2023). GIM Bandung menggelar pameran bertema Bulan Bung Karno.

Bulan Bung Karno berlangsung sepanjang Juni 2023 dan terbuka untuk umum. Selain pameran, kegiatan itu juga diisi dengan tarian kontemporer selama 6 jam, monolog, serta pertunjukan teater.

Juru Pelihara Gedung Indonesia Menggugat Dede Ahmad mengatakan, hari lahir Bung Karno jatuh pada 6 Juni 1901. Sebagai bagunan yang menjadi salah satu saksi bisu perjuangan kemerdekaan Indonesia, GIM memperingati hari lahir Bung Karno untuk mengenang jasa-jasanya.

Selama Bulan Bung Karno, kata Dede Ahmad, GIM memamerkan 122 foto, 122 buku tentang perjuangan Sukarno, dan sejumlah benda peninggalan Bung Karno. Angka 122 merupakan usia Bung Karno sejak lahir hingga saat ini.

"Tujuan acara ini adalah, kami mengenalkan Bung Karno sebagai pahlawan dan proklamator," kata kata Dede Ahmad, Selasa (6/6/2023).

"Kegiatan Bulan Bung Karno digelar di sini (GIM) karena sebagai salah satu tempat perjuangannya," ujar Dede Ahmad.

Dede Ahmad menuturkan, GIM merupakan Landraad atau Pengadilan Pemerintah Kolonial Belanda. Pada 1930, sejumlah pahlawan, seperti Sukarno, Maskoen, Gatot Mangkoepraja, Soepriadinata, Sastromolejono, dan Sartono diadili di Landraad.

Saat menjalani sidang, tutur Dede Ahmad, Sukarno memberontak dengan menulis teks pembelaan atau pleidoi dengan judul Indonesia Menggoegat yang menggegerkan pemerintah kolonial Belanda. 

Selama menjalani sidang, Sukarno meringkuk di Penjara Banceuy. Setelah divonis, Sukarno dipindahkan ke Lapas Sukamiskin Bandung.

"Sukarno merupakan tokoh hebat penuh inspirasi dan bisa dicontoh kalangan anak muda. Contohnya adalah perjuangan dan kegigihannya untuk memerjuangkan kemerdekaan Indonesia," tutur dia.

Selain buku dan foto, kata Dede Ahmad, dipamerkan juga palu Partai Nasional Indonesia (PNI), wadah rokok kesukaan Bung Karno, dan bendera merah putih.

Bendera merah putih yang dipamerkan merupakan bendera bangsa Indonesia pertama yang dikibarkan di Kota Bandung. 

Sejak 1927 hingga 1930, penjajah Belanda melarang bendera merah putih dilarang dikibarkan di tempat umum. 

Namun, saat rapat PNI bersama simpatisan, kaum Marhaen, bendera merah putih itu dipasang di dalam ruangan.

"Bendera merah putih itu mulai berkibar pada 1943, masa penjajahan Jepang. Tapi itu juga tidak lama karena dilarang Jepang. Saat Indonesia merdeka, baru bendera merah putih berkibar lagi," ucap Dede Ahmad.

Sementara itu, untuk memperingati hari lahir Sukarno, digelar pula diskusi soal rencana pembangunan Monumen Perjuangan Sukarno di GIM Bandung.

Diskusi membahas berbagai hal, seperti konsep, desain, lokasi, dampak sosial, dan nilai historis. Acara itu menghadirkan beberapa narasumber Yayat Hendayana (sejarawan), Avi Taufik Hidayat (budayawan), Andi Nitidisastro (Sekjen Dewan Pakar DPP Persatuan Alumni GMNI), dan Dunadi (seniman). 


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network