GARUT, iNews.id - Di balik bencana banjir bandang yang menerjang Kabupaten Garut pada Jumat (15/7/2022), terselip ketabahan warga yang terdampak. Walapun rumah diterjang banjir sehingga semua perabotan terkena lumpur, tetapi mereka tak mengeluh.
Sejumlah warga Kampung Cipeujeuh, Kelurahan Paminggir, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, membersihkan rumah dari air dan lumpur yang menerjang tempat tinggal mereka. Kawasan permukiman padat penduduk yang mereka tempati diterjang banjir akibat tingginya curah hujan Jumat (15/7/2022) malam.
Slamet (28), warga Kampung Cipeujeuh, mengtakan, keluarganya kembali menjadi korban banjir. Peristiwa banjir banjir bandang serupa pernah terjadi pada 2016 lalu.
"Dulu permukiman kami pernah kebanjiran juga. Sekarang terulang lagi," tutur Slamet, saat membersihkan rumahnya dari lumpur dan kotoran yang dibawa banjir, Sabtu (16/7/2022).
Semua perabotan di rumah Slamet basah dan kotor karena banjir. Lemari, kursi, pakaian, hingga kasur tempat Ia tidur pun tak luput dari serbuan lumpur.
"Kejadiannya tadi malam (Jumat 15/7/2022), kurang lebih jam setengah sembilan (20.30 WIB) air mulai naik. Naiknya sangat cepat sehingga kami tidak sempat menyelamatkan barang-barang dari banjir," kata Slamet.
Slamet menyatakan, pada malam kejadian dirinya dan keluarga tengah berada di dalam rumah. Cuaca di luar ketika itu tengah hujan deras. "Memang barang-barang basah semua, kotor semua, tapi alhamdulillah kami semua selamat. Barang-barang mah bisa dilihat kondisinya bagaimana, yang penting nyawa lah," kata Slamet.
Hal sama dilakukan sejumlah warga lain di beberapa permukiman terdampak di wilayah Kecamatan Tarogong Kidul. Bersama para anggota keluarganya, mereka mengeluarkan barang ke halaman untuk dibersihkan.
Sementara itu, Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengatakan, jumlah warga terdampak banjir sangat banyak. Untuk di wilayah Kecamatan Tarogong Kidul, lanjut Kapolres Garut, jumlah warga terdampak kurang lebih mencapai 2.500 jiwa.
"Khususnya di daerah Cimacan, Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul itu ada sekitar 2.500 orang, kemungkinan sekitar 700 KK. Adapun langkah-langkah yang dilakukan kami beserta TNI dan pemerintah daerah akan membantu warga melakukan upaya pembersihan," kata Kapolres Garut.
AKBP Wirdhanto Hadicaksono menyatakan, tingginya curah hujan bukan hanya mengakibatkan banjir, melainkan longsor di sejumlah wilayah Garut. "Di Kecamatan Banjarwangi terjadi longsor yang menutupi badan jalan. Curah hujan di Garut cukup tinggi tadi malam," ujarnya.
Polres Garut, ujar AKBP Wirdhanto Hadicaksono, akan menyiapkan beberapa lokasi pengungsian, seperti masjid dan balai desa yang dapat dimanfaatkan warga terdampak untuk beristirahat.
"Kami bersama TNI dan sistem keamanan lingkungan yang ada akan menggelar patroli untuk menjaga barang-barang dari warga terdampak banjir," tutur AKBP Wirdhanto Hadicaksono.
Editor : Agus Warsudi
garut kabupaten garut warga garut banjir bandang bencana banjir kerugian bencana banjir Darurat Bencana Banjir sungai cimanuk
Artikel Terkait