PANGANDARAN, iNews.id - Penyelenggara ritual larung agung di Pantai Pangandaran menepis anggapan bahwa sosok wanita berkebaya hijau dan bermahkota bukanlah representasi Nyi Roro Kidul. Yayasan Manunggal Rasa Kemurnian Cilacap, sebagai penyelenggara ritual yang kegiatannya sempat dibubarkan petugas gabungan itu menyebutkan sosok dihadirkan adalah Bunda Ratu.
"Kami merepersentasikan sosok perempuan itu adalah Bunda Ratu, karena Nyi Roro Kidul dengan Bunda Ratu sangat berbeda," kata Penasehat Yayasan Manunggal Rasa Kemurnian, Edy Susanto, Senin (6/9/2021).
Menurut dia, selama ini masyarakat awam mengidentikan sosok wanita berkebaya hijau, memakai mahkota dan berada di sekitar pantai sebagai Nyi Roro Kidul. Akan tetapi pihaknya mempersilakan masyarakat awam berasumsi itu. Tetapi mereka memaknainya sangat berbeda dan itu telah menimbulkan gejolak di kalangan anggota Yayasan Manunggal Rasa Kemurnian dan sangat keberatan akan hal tersebut.
Terkait ritual larungan, dia menjelaskan, bukan berarti makanan atau gugunungan yang ada di lokasi acara serta kambing akan dibuang ke laut.
Edi menerangkan, ada beberapa makanan, sayuran dan buah-buahan serta nasi dilokasi ritual tersebut yang disebut dengan istilah gugunungan. Baginya, sesajen dengan gugunungan berbeda.
Dalam sesaji atau sesajen, makanan dan minuman dihidangkan kepada gaib dengan harapan mendapat sesuatu bersifat duniawi.
"Adapun gugunungan adalah wujud rasa syukur dari anugerah alam berupa nasi, buah-buahan dan sayuran yang akan dinikmati oleh warga sekitar dengan istilah sedekah hasil bumi," ujar dia.
Waktu petugas membubarkan acara, kata Edy, sebenarnya acara pokok sudah dilaksanakan, tinggal membagikan sedekah ke lingkungan sekitar. Karena dibubarkan, akhirnya gugunungan tersebut dibawa lagi ke Cilacap, Jawa Tengah dan dibagikan ke warga sekitar.
Edy juga menyatakan, meski kegiatannya dibubarkan, tahun depan pihaknya akan kembali menggelar acara serupa.
"Semoga kami diberi umur panjang dan tahun depan bisa dipertemukan untuk menggelar acara dan mengikuti ketentuan yang berlaku," ucap Edy
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait