BANDUNG, iNews.id - Institut Teknologi Bandung (ITB) meluncurkan Program Magister baru multidisiplin. Program tersebut sebagai jawaban atas pendidikan yang kolaboratif dan holistik.
Beberapa prodi baru antaralain Teknologi Kesehatan, Pendidikan Sains 4.0, Digital Technopreneurship, Smart System, Material Baterai, Sains dan Teknologi Kebencanaan, Pariwisata Hayati Berkelanjutan, dan Kepemimpinan Berbasis Desain.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Jaka Sembiring, menekankan perlunya Program Magister Multidisiplin sebagai jawaban atas tantangan perkembangan zaman yang menuntut kolaborasi. Pendekatan multidisiplin juga diperlukan dalam menghadapi kompleksitas kebutuhan manusia yang terus berkembang dari masa ke masa.
Menurutnya, semakin kompleks kebutuhan serta permasalahan yang dihadapi, maka solusi yang diberikan harus semakin komprehensif. Melalui pendekatan multidisiplin, integrasi berbagai bidang ilmu yang saling terkait memungkinkan pemecahan masalah yang lebih efektif dan holistik.
“Problem kemanusiaan semakin kompleks, hanya pendekatan yang holistik yang mampu menyelesaikan permasalahan tersebut. Multidisplin sebagai cara pandang baru akan melibatkan minimal 2 bidang keilmuan untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat,” kata Prof. Jaka dalam keterangan persnya.
Program Magister Multidisiplin merupakan hasil kolaborasi dari prodi-prodi yang telah ada di ITB sebelumnya. Namun khusus untuk Program Studi Teknologi Kesehatan, selain berkolaborasi dengan prodi di dalam ITB, juga berkolaborasi dengan Prodi Kedokteran Universitas Padjadjaran. Masing-masing Program Magister Multidisiplin yang dibuka bertujuan untuk menjawab permasalahan spesifik di era modern yang semakin kompleks.
Pertama ada program Magister Multidisiplin Teknologi Kesehatan yang berupaya menyinergikan kemampuan implementasi teknologi dan keteknikan dengan analisa medis yang meliputi pencegahan, diagnosa, manajemen, dan rehabilitasi.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait