(Kiri-kanan) Ketua DPP Asgeprindo Dwi Windyarto, Ketua DPD Asgeprindo Jabar Mohamad Arief Wibowo, dan Ketua Dewan Penasihat Asgeprindo Laksma TNI (Pur) Heri Suyanto di Hotel El Royale, Kota Bandung, Senin (14/12/2020). (Foto iNews.id/Arif Budianto)

BANDUNG, iNews.id - Pemkot Bandung menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) proporsional untuk menyikapi Kota Bandung zona merah atau risiko tinggi penyebaran Covid-19. Akibat penerapan PSBB proporsional tersebut, jumlah tamu di gedung resepsi dibatasi 30 persen.

Terkait kebijakan yang telah diterapkan sejak sepekan pekan lalu tersebut, pengusaha gedung resepsi dan pertemuan di Kota Bandung angkat bicara.

"Kapasitas tamu dibatasi 30 persen setelah PSBB kemarin karena kasus Covid-19 di Bandung kembali naik," kata Ketua DPD Asosiasi Pengelola Gedung Pertemuan dan Resepsi Indonesia (Asgeprindo) Jawa Barat Mohamad Arief Wibowo di Hotel El Royale, Kota Bandung, Senin (14/12/2020). 

Sebelumnya, ujar dia, pengelola gedung dan tempat resepsi diizinkan dengan kuota tami hingga 50%. Kelonggaran itu diberikan sejak beberapa bulan lalu, setelah dilakukannya adaptasi kebiasaan baru (AKB).

Pada awal pandemi, gedung pertemuan dan resepsi nyaris tutup total. "Harapannya zona merah ini segera berlalu, sehingga akan dilakukannya relaksasi kembali. Harapannya bisa 50 persen kuota pengunjung. Kami terus melakukan koordinasi dengan tim satgas Covid-19 Kota Bandung," ujarnya.

Arief bersyukur, pengusaha tempat pertemuan dan resepsi tak terpuruk pada awal pandemi. Meski banyak usaha turunan yang juga ikut terdampak. Seperti tata rias, dekorasi, fotografi, katering, dan lain-lain. 

Sementara itu, Ketua DPP Asgeprindo Dwi Widyarto mengatakan, saat ini sebagian pemilik usaha gedung pertemuan dan Resepsi telah kembali buka. Walaupun, untuk beberapa daerah seperti DKI Jakarta mesti mendapatkan izin operasional dengan penerapan protokol Covid-19 yang sangat ketat. 

"Di Jakarta mungkin sekarang sudah ada 70-an yang diperbolehkan beroperasi dengan kapasitas dibatasi. Tapi kami bersyukur, setidaknya kami bisa bernapas lega. Karena pada awal PSBB sempat berhenti total," kata Dwi.

Menurut dia, bisnis gedung pertemuan dan Resepsi ini memberi dampak besar terhadap ekonomi. Karena, banyak usaha turunan yang terlibat. Dari sisi sumber daya manusia (SDM) dalam satu kali acara pernikahan bisa melibatkan 100 orang tenaga kerja. "Di Jakarta, dalam sehari setidaknya digelar 140 resepsi atau ketemuan berlangsung," ujarnya. 

Pada kesempatan tersebut, dilantik pengurus DPD Asgeprindo Jabar dengan ketuanya Mohamad Arief Wibowo untuk masa bakti 2020-2025. Juga melantik DPC Kota Bekasi dengan ketua terpilih adalah Muhammad Salman.


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network