BANDUNG, iNews.id - Pemerintah Kota Bandung terus berupaya menggenjot penggunaan angkutan umum. Saat ini, rasio pengguna angkutan umum di Kota Bandung tercatat hanya sekitar 18 persen, sementara sisanya menggunakan kendaraan pribadi.
Selain rasio penggunaan angkutan umum yang sangat minim, ternyata kepemilikan kendaraan pribadi di Kota Bandung juga cukip tinggi, mencapai 96,59 persen. Sedangkan kendaraan angkutan umum 3,4 persen.
“Upaya untuk mengalihkannya, kita meyediakan angkutan umum massal seperti BRT kualitas baik seperti pelayanan TMB,” kata Kepala Bidang Perencanaan dan Pembinaan Transportasi, Dishub Kota Bandung Asep Kurnia, Jumat (10/9/2021).
Beberapa langkah, kata dia, telah disiapkan agar penggunaan angkutan umum terus meningkat. Asep mengatakan, saat ini pihaknya tengah merencanakan pembangunan BRT di Kota Bandung. Hal itu dalam rangka peningkatan kualitas dan kuantitas angkutan umum di Bandung. Program pembangunan ini didukung oleh Wolrd Bank dalam hal perencanaannya.
“Ada 12 trayek, enam trayek di Kota Bandung dan enam trayek di Bandug Raya. Kami juga siapkan lahan untuk shelternya. Saat ini sudah dilakukan rapat koordinasi dan kajian. Seperti amdal, mitigasi risiko, serta kajian lainnya. Insyaalah akan dioperasikan tahun 2023,” ujar Asep.
Sementara itu, Kepala UPT Angkutan Dishub Kota Bandung, Yudiana mengungkapkan, angkutan umum di Kota Bandung ada tiga kelompok, yaitu angkutan kota (angkot), TMB dan Damri. Angkot ada sebanyak 36 trayek yang beroperasi. Dari 5.571 sekarang masih beroperasi 60 persen atau 3.000 unit.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait