Entin Heryati, guru wali kelas SDN 3 Tunggilis mengatakan, merasa sangat kehilangan dengan meninggalnya Hasan-Husen. Almarhum merupakan anak-anaknya periang, baik, dan tidak nakal. "Kedua anak kembar itu kemana-mana juga selalu bareng tidak bisa di pisahkan, sampai duduk pun ingin satu meja," ujar Entin.
Kepala SDN 3 Tunggilis Nurhasanah mengatakan, pihak sekolah merasa terpukul dengan kejadian yang menimpa Hasan dan Husen. "Sebagai bentuk simpati dan turut berduka, kami hanya bisa memanjatkan doa semoga keluarga yang ditinggalkan bisa tegar," kata Nurhasanah.
Diketahui, kembar Hasan dan Husen meninggal akibat ditabrak dua pengendara motor gede (moge) Harley Davidson di Jalan Raya Banjar-Pangandaran. Saat itu, kedua korban hendak menyeberang.
Ketika menyeberang, korban tertabrak moge silver B 6227 HOG dikendarai oleh Agus Wandri (52) dan moge merah nopol D 1993 NA dikendarai Angga Permana Putra (40) yang melaju dari arah Banjar ke Pangandaran. Korban Hasan dan Husen meninggal akibat luka parah di kepala.
Editor : Agus Warsudi
fakta kecelakaan maut kecelakaan maut pengendara moge ditabrak moge moge konvoi moge HDCI Bandung bocah kembar anak kembar Kabupaten Pangandaran
Artikel Terkait