"Pada 7 dan 15 Agustus 2020, korban memberi uang untuk pembelian kedua syarat itu dengan mentransfer uang melalui ATM di sebuah minimarket Jalan Pasirsalam Raya," ujar Kompol Aulia.
Karena minyak untuk pengobatan belum juga ada, kemudian pada 5 Agustus 2020 sekitar pukul 14.00 WIB di tambal ban Jalan Pasirluyu Timur, korban bercerita mempunyai kewajiban membayar utang ke bank tapi usaha saat ini sedang sepi.
"Tersangka Candra menawarkan solusi menggandakan uang dengan meminjam secara gaib. Pelaku mengatakan sudah banyak orang yang berhasil asal semua syarat terpenuhi," tutur Kapolsek Regol.
Ritual akan dilakukan dua kali. Setiap ritual, korban harus menyediakan uang Rp5 juta, membeli satu ekor domba Rp7.500.000, dan modal Rp52 juta untuk dimasukan dan disimpan di dalam koper selama empat hari. Jika ritual berhasil, uang Rp52 juta akan berubah menjadi Rp1,2 miliar.
Karena tergiur, korban Yanuar pun memenuhi semua syarat termasuk modal. Namun korban hanya bisa memenuhi syarat modal Rp42 juta dan sisanya akan dipinjamkan oleh tersangka.
Uang Rp42 juta milik korban kemudian dimasukan ke dalam koper. Setelah empat hari, koper itu dibuka korban Yanuar bersama tersangka Candra. Ternyata di dalam koper hanya ada sejumlah uang receh pecahan Rp2.000. Uang itu disuruh tersangka untuk dikumpulkan dan dimasukan kedalam kantung keresek dengan alasan bahwa hasil penggandaan gagal.
Editor : Agus Warsudi
aksi penipuan kasus penipuan kasus penipuan dan penggelapan Pelaku penipuan penipuan penggandaan uang dukun penggandaan uang modus penggandaan uang ritual penggandaan uang kota bandung
Artikel Terkait