SUKABUMI, iNews.id - Operasi pencarian korban terbakarnya KM Hentri GT 195 di perairan laut Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku pada 3 September 2021 lalu, resmi ditutup oleh Basarnas Ambon, Selasa (21/9/2021). Meski begitu, keluarga ABK KM Hentri GT 195 berharap ada keajaiban.
Asep Suprianto (50), orang tua dari Ardian Rahman dan Angga Framudya, anak buah kapal (ABK) KM Hentri GT 195 yang selamat, mengatakan, bersama keluarga lain berharap ada keajaiban yang datang kepada Adam Fauzan yang dikabarkan hilang bersama 25 ABK.
"Saya dan keluarga para ABK tidak pesimistis, tapi tetap optimistis. Intinya saya berharap ada satu keajaiban untuk semua ABK yang belum ditemukan," kata Asep Suprianto kepada wartawan lewat sambungan telepon.
Asep menyatakan, pihak perusahaan akan memberikan asuransi bagi korban yang dinyatakan hilang dan korban selamat. "Infonya perusahaan akan mengeluarkan asuransi. Sekarang keluarga korban sedang mempersiapkan persyaratannya untuk diberikan kepada pihak asuransi. Perusahaan juga akan memberikan tunjangan," ujarnya.
Asep dan keluarga korban ABK KM Hentri GT 195 pun berharap ada perhatian dari pemerintah setempat maupun pemerintah pusat. "Sangat diinginkan, karena kami juga sebagai warga negara Indonesia. Kami berharap ada perhatian dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat, karena ini musibah besar dan tragedi paling besar buat kami, karena dari 31 ABK yang selamat hanya 5 orang," tutur Asep.
Sementara itu, korban selamat, Ardian Rahman dan Angga Framudya, rencananya besok terbang dari Ambon menuju Jakarta. "Untuk kedua anak saya yang selamat dan temanya itu, rencananya besok pulang ke Jakarta, tadi saya telpon baru beres mengurus surat izin dari Polres, surat vaksin serta swab dari rumah sakit, besok pulang naik pesawat udara," ucap Asep.
Editor : Agus Warsudi
kapal nelayan kapal nelayan karam kapal nelayan tenggelam kapal nelayan terbakar Kepulauan Tanimbar Tanimbar maluku
Artikel Terkait