Kalapas Warungkiara Irfan menunjukkan peternakan sapi dalam lapas. Dalam program ini, para napi asimilasi diberi kesempatan menimba ilmu beternak sapi. (FOTO: ILHAM NUGRAHA)

Tujuan dari pelibatan napi dalam pembudidayaan ternak sapi ini, tutur Kalapas Warungkiara, membantu meningkatkan keterampilan dan kepercayaan diri para napi. Hal ini berdampak positif dalam  mempersiapkan mereka untuk reintegrasi sosial setelah masa tahanan berakhir.

Namun, napi yang mengikuti program ini memiliki kriteria tertentu. Minimal, para napi harus sudah menjalani setengah dari masa pidana dan tidak terlibat dalam kasus-kasus pidana tertentu, seperti tindak pidana korupsi (tipikor) dan terorisme.

"Sekarang kurang lebih 25 napi yang dipekerjakan untuk mengelola sapi. Namun tidak semua bisa karena ada kriteria, minimal sudah menjalani setengah dari masa pidana, itupun tidak semua kasus boleh, misalkan pidana khusus seperti Tipikor, teroris kemudian kasus kasus pidum seperti 378 dan seterusnya tidak boleh," tutur Kalapas. 

Sementara itu, Ujang (27), napi, mengatakan, banyak hal positif yang dirasakan selama dilibatkan dalam budi daya ternak sapi di lapas. "Banyak hal positif yang diambil. Seperti bikin pupuk, cara memelihara sapi hingga membersihkan kandang," kata Ujang (27).


Editor : Agus Warsudi

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network