CIMAHI, iNews.id - Pembangunan Desa Wisata Cimahi Torobosan (Dewi Citos) di Cimenteng, Kecamatan Cipageran, Kota Cimahi, terkatung-katung. Tersendatnya pembangunan ekowisata itu diduga akibat persoalan keterbatasan anggaran.
Kepala Dinas Budaya Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Cimahi Budi Raharja mengatakan, saat ini, progres pembangunan objek wisata dengan konsep ekowisata itu baru mencapai 60 persen.
"Ekowisata Cimenteng baru dikerjakan akhir 2021. Saat ini progresnya baru 60 persen dari perencanaan," kata Kadisbudparpora Cimahi, Jumat (11/3/2022).
Budi Raharja menyatakan, penyebab belum selesainya pembangunan objek wisata alam Cimenteng di Kawasan Bandung Utara (KBU) itu karena terbentur anggaran. Awalnya berdasarkan perencanaan dua tahun lalu, kebutuhan anggaran diperkirakan mencapai Rp4,5 miliar.
Namun seiring kenaikan harga bahan kontruksi, ujar Budi Raharja, anggaran membengkak menjadi Rp6 miliar. Ketika hal tersebut diusulkan ke Pemprov Jabar, dana bantuan yang turun tidak sesuai harapan karena hanya Rp3,1 miliar.
Sehingga tidak cukup untuk menyelesaikan pembangunannya. "Tadinya kami kira dengan anggaran yang ada bisa cukup, tapi saat dihitung kembali, rupanya harga bahan baku konstruksi sudah naik," ujarnya.
Disbudparpora Cimahi, tutur Budi Raharja, akan berupaya mencoba mengajukan kembali bantuan anggaran pembangunan tahap kedua untuk ekowisata Cimenteng ke Pemprov Jabar dan Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Sehingga, pada tahun depan pembangunan ekowisata Cimenteng bisa dilanjutkan.
"Semoga di tahun depan bisa dilanjutkan dengan bantuan dari Kementerian Pariwisata dan Pemprov Jabar. Kalau untuk sarana penunjang seperti lampu penerangan itu dicover anggaran APBD Cimahi," tutur Budi Raharja.
Editor : Agus Warsudi
objek wisata objek wisata alam Ekowisata kota cimahi kawasan bandung utara kawasan bandung utara KBU
Artikel Terkait