Bahkan, untuk menyikapi kericuhan itu, Bupati Bandung sempat menyamar mendatangi Pasar Banjaran dan berdialog dengan para pedagang. Dari dialog itu, Dadang Supriyatna menyepakati dua aspirasi pedagang.
"Sudah ada perjanjian dan kesepatan dengan pedagang dan pemerintah berupa dua opsi. Pertama, pedagang lama yang dulu kiosnya pernah terbakar dapat subsidi. Kedua pedagang baru dapat diskon 10 persen," kata Bupati Bandung.
Sedangkan pertemuan pada Rabu malam di rumah dinas Bupati Bandung Dadang Supriatna, hadir Ketua Forum Pasar Banjaran Eman.
Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan, babak baru revitalisasi Pasar Banjaran telah disepakati. Para pedagang bersedia direlokasi. "Alhamdulillah pada hari ini, setelah tablig akbar, saya dijemput dan bertemu para pedagang Pasar Banjaran. Pertemuan menghasilkan kesepakatan perdamaian melalui musyawarah mufakat. Menyepakati potongan harga kios sebesar 16 persen dari harga kios bagi pedagang eksiting sejumlah 1.062 pedagang," ujar Dadang Supriatna.
Surat kesepakatan perdamaian ini, tutur Bupati Bandung, akan dibuat dalam akte perdamaian. "Permasalahan terjadi karena kurang sosialisasi. Setelah saya penuhi harapan warga, dalam hitungan jam akhirnya semua masalah dapat teratasi. Mulai Jumat besok, Sabtu, Minggu hingga Senin mulai melakukan proses (revitalisasi dan relokasi) hingga pemetaan. Pada 1 Agustus 2023 mulai pelaksanaan revitalisasi," tutur Bupati Bandung.
Editor : Agus Warsudi
pedagang pasar pedagang pasar mengamuk pedagang pasar tradisional kabupaten bandung bupati bandung dadang supriatna
Artikel Terkait