RSHS Bandung, Jalan Pasteur, Kota Bandung. (Foto: Arif Budianto)

BANDUNG, iNews.id - Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung mencatat penambahan jumlah pasien Covid-19 yang cukup tinggi dalam beberapa pekan terakhir. Akibatnya, pasien Covid-19 yang datang ke RSHS melebihi kapasitas atau overload.

Karena itu, manajemen RSHS telah mengajukan permohonan kepada Pemprov Jabar untuk menambah ruang perawatan di Gedung Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BPSDM) Jabar di Kota Cimahi, Jawa Barat

Direktur Perencanaan Organisasi dan Umum RSHS Bandung drg Muhammad Kamaruzzaman mengakui, dibanding bulan Oktober, pada November terjadi peningkatan yang cukup signifikan pasien Covid-19. Tingkat hunian tempat tidur khusus Covid rata-rata di atas 90 persen. Saat ini saja sudah mencapai 94 persen.

"Artinya memang RS harus berupaya ada penambahan kapasitas, baik itu peningkatan kualitas pelayanan atau mendatangkan alat bantuan ecmo dari pusat. Tapi, langkah yang bisa dinaikan saat ini kami fokus layanan gejala yang middle sampai berat," kata Kamaruzzaman. 

Menurut dia, RSHS Bandung telah mengusulkan kepada Pemprov Jabar untuk membuka gedung 2 BPSDM. Karena kondisi gedung 1, nyaris penuh. Sehingga nanti pasien yang telah sembuh atau yang bergejalan ringan bisa diarahkan ke BPSDM. 

"Rencananya, Gedung Kemuning 4 di RSHS akan kami jadikan ruang perawatan khusus Covid. Kemarin kan hanya ruang transit. Nanti kalau penuh lagi, akan kami buka Kemuning 5, jadi 4 dan 5 itu ruang Covid-19 perawatan," ujar dia.

Ruang Kemuning, tutur Kamaruzzaman, setiap lantai memilki kapasitas 40 tempat tidur. Sehingga akan ada penambahan 80 tempat tidur. Sehingga total tempat khusus Covid sekitar 179 ruangan. Hal ini juga mempertimbangkan kapasitas UGD RSHS yang mayoritas penuh.

Saat ini, pasien dengan kondisi ringan tanpa gejala bakal diteruskan ke Gedung BKSDM milik Pemprov Jabar. Alternatif lainnya, yaitu mengembalikan ke RS yang dirujuk, atau isolasi di rumah. 

Kendati begitu, Kamaruzzaman memastikan, kondisinya fluktuatif. Misalnya beberapa hari lalu kondisi tempat tidur sudah lebih dari 96 persen. Tetapi sekarang turun jadi 94 persen, kapasitas belum melebihi 100 persen. 

"Tapi kalau di atas 90 persen memang sudah dianggap melebihi kapasitas. Artinya ini terkait dengan SDM dan alatnya, harus ada yang menjaga pasien selama 24 jam. Tapi Alhamdulillah banyak bantuan obat-obatan dan alat canggih sangat membantu," tutur Kamaruzzaman.


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network