Seniman Sunda membawakan seni pantun yang dimodifikasi, diiring musik kacapi, rebab, dan karinding. Seni ini tampil di Lembur Cepot Juara, Kebon Jeruk, Kota Bandung. Juru pantun membawa pesan tentang bahaya narkoba. (FOTO: istimewa)

- Cikarak ninggang batu. Laun-laun jadi legok. Tai cakcak ninggang huntu. Laun-launnya dilebok.

(Air jatuh menimpa batu. Perlahan jadi berlubang. Kotoran cicak jatuh ke gigi. Pelahan jadi dimakan). 

- Disasamping tuluy dikabayaan. Didandanan dipupur siga nyi ronggeng. Kahayang kudu ninggali kana kaayaan. Tong lapur nepi ka nonggeng.

(Pakai kain terus kebaya. Didandani, dibedak, seperti penari ronggeng. Keinginan harus melihat keadaan. Jangan sampai hidup jadi sengsara)
 
- Aya jalma teu boga alis. Sabab getol dikerokna. Neng geulis tong gumeulis. Sabab rujit katenjona.

(Ada orang tidak punya alis. Karena sering dicukur. Gadis cantik jangan centil. Karena jelek kelihatannya)

- Jalan-jalan ka Tegalega. Meuli sayur jeng buah markisa. Jadi jelema ulah balaga. Ke dijauhan ku batur sararea.

(Jalan-jalan ke Tegalega. Beli sayur dan buah markisa. Jadi orang jangan belagu. Nanti dijauhi teman semua) 

- Ngala tutut ka talaga. Balikna sok barang bawa. Lamun hayang surga. Jalana nyaeta takwa.

(Mencari keong ke tempat penampungan air. Pulangnya suka membawa barang. Kalau ingin masuk surga. Jalannya adalah bertakwa) 


Editor : Agus Warsudi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3 4 5 6
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network