Seniman Sunda membawakan seni pantun yang dimodifikasi, diiring musik kacapi, rebab, dan karinding. Seni ini tampil di Lembur Cepot Juara, Kebon Jeruk, Kota Bandung. Juru pantun membawa pesan tentang bahaya narkoba. (FOTO: istimewa)

BANDUNG, iNews.id - Pantun Sunda tidak sama dengan Melayu. Berdasarkan susunannya, pantun Melayu lebih mirip Sisindiran dalam seni dan budaya Sunda yang terdiri atas dua bagian, yaitu, sampiran dan isi. 

Di sinilah letak kesalahpahaman masyarakat awam tentang pantun Sunda. Mereka mengira, pantun Sunda sama seperti pantun Melayu. Padahal jauh berbeda. Pantun Melayu seperti disebutkan di atas, lebih sama dengan sisindiran dalam budaya Sunda.

Sedangkan pantun Sunda merupakan seni pertunjukan dan pelengkap ritual. Pantun Sunda adalah cerita tutur dalam bentuk sastra Sunda lama yang disajikan secara paparan, dialog, dan sering kali dinyanyikan.

Pantun Sunda dilakukan oleh seorang juru pantun sambil memainkan alat musik kecapi atau kacapi, alat musik berdawai dari kawat dengan wadah berbentuk kotak persegi panjang.

Usia seni pantun Sunda cukup tua. Naskah Sanghyang Siksa Kandang Karesian yang ditulis pada 1518 Masehi, mencatat, pantun Sunda telah digunakan sejak zaman Langgalarang, Banyakcatra, dan Siliwangi. Juru pantun membawa cerita tentang Langgalarang, Banyakcatra, Siliwangi, Haturwangi dan lain-lain. 


Editor : Agus Warsudi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3 4 5 6
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network