BANDUNG, iNews.id - Para pedagang pakaian bekas impor di kawasan Pasar Gedebage atau akrab disebut Cimol, Kota Bandung, mengaku kebingungan. Mereka terpaksa tak berjualan, setelah adanya pelarangan impor pakaian bekas akhir akhir ini.
Sementara, di Pasar Cimol Gedebage terdapat ratusan pedagang yang menguntungkan nasibnya. Mereka telah berjualan selama puluhan tahun dan menjadikan usaha tersebut penghasilan utama keluarga.
"Bingung juga mau bagaimana. Karena katanya suruh tutup, makanya kami tutup," kata salah seorang pedagang.
Menurut dia, uang yang sudah dikeluarkan untuk modal usaha pakaian bekas cukup besar. Kendati dia hanya penjaja skala kecil, namun modal yang dikeluarkan juga banyak.
"Kalau saya sih sedikit. Tapi kalau misalnya dihitung semua pedagang di sini, nilai modalnya bisa sampai Rp40 miliaran. Bahkan bisa lebih," kata dia.
Dia menghitung, untuk pedagang kios skala kecil jumlahnya bisa jadi mencapai 1.000 pedagang. Sedangkan pedagang skala besar atau grosir, ada sekitar 50 pedagang. Pedagang grosir ini yang modalnya cukup banyak.
Jumlah tenaga kerja di sini pun cukup banyak, baik warga lokal atau pendatang dari daerah lainnya seperti Sumatera. Jika usaha ini sepenuhnya ditutup, maka akan banyak warga yang menganggur.
"Kami sih ikut saja arahan pemerintah, tapi mestinya ada tindakan juga ada solusi. Jangan kami dibiarkan seperti ini," ujar dia.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait