Koreografer dan penari Wina Rezky Agustina dari Lokatmala Foundation membawakan tari kontemporer NOISE menjelang pembukaan Workshop Fotografi di Cipanas, Cianjur. (FOTO: ISTIMEWA)

NOISE = Kegundahan Masyarakat
Direktur Komunikasi dan Jaringan Lokatmala Foundation Grisela Dita mengatakan, NOISE hadir sebagai perlambang kegundahan dan kegusaran masyarakat saat ini yang sudah mulai digiring pada 'kebisingan-kebisingan'.

“Ada sejumlah persoalan sosial ekonomi hingga politik pascapandemi yang terus menggerus kehawatiran publik yang kian menyesakkan akhir-akhir ini. Namun tentu saja kita tak boleh diam dan menerima kebisingan itu. Optimisme harus terus dipantik,” kata Grisela Dita.
 
"Teh Wina Rezky Agustina dibantu Executive Producer Raka Dhika Yudhistira dan kawan-kawan memberikan tawaran itu dengan pesan-pesan tari modern yang tetap berakar pada nilai-nilai seni tradisi," ujarnya.

Seniman lainnya M Widhi Nurahman berhasil mengalihkan pesan-pesan koreografi yang ditampilkan Wina ke dalam sebuah gambar spontan di atas kanvas. Lengkingan tembang sang penari diiringi dentingan kecapi suling secara live oleh penata musik Restu Febriansah mengundang decak kagum seluruh hadirin.

Wina yang saat itu dibalut kostum kebaya modern dengan aksesorisnya berhasil membawa penonton diam dan hening seketika. Terlebih saat dia mengenakan topeng panji dalam salah satu adegannya. 


Editor : Agus Warsudi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3 4 5
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network